Mumbai (ANTARA News) - Idul Adha dirayakan secara sederhana di Bollywood, dengan para aktor kondang seperti Shah Rukh Khan, Aamir Khan dan Salman Khan lebih suka menahan diri untuk menyambut hari raya kurban dengan hidangan mewah. Banyak aktor, antara lain Aamir, Zayed, Farhan Akhtar, Sajid Khan, Shabana Azmi dan Javed Akhtar mengenakan pita hitam untuk memprotes serangan teror di Mumbai. Salman membenamkan diri dalam kesibukan pengambilan gambar "Veer", sebuah film yang ditulisnya sendiri, di pusat perfilman India tersebut, dan saling bertukar salam sehubungan dengan hari raya Ied dengan para bintang pendukung dan kerabat kerja film. Keluarganya dikenal selalu merayakan Idul Fitri dan Idul Adha dengan keluarga dan para sahabat secara mewah,  namun mereka kini menahan diri untuk berbuat demikian. Shah Rukh Khan dan Aamir kini sedang menyiapkan rilis film mereka yang amat ditunggu-tuggu penggemar, masing-masing "Rab Ne Bana Di Jodi" dan "Ghajini", tetapi tidak memperomosikan kedua film dengan secara besar-besaran. Saif Ali Khan melakukan syuting di luar negeri untuk film mendatangnya dan Katrina Kaif juga tak berada di Mumbai bersama Ranbir Kapoor untuk keperluan syuting "Aajab Prem ki Gazab Kahani" besutan Rajkumar Santoshi.     Tuntutan patriotismeAktor kawakan Naseeruddin Shah merasa heran mengapa kaum Muslimin di negaranya berkewajiban memakai simbol-simbol yang menyatakan mereka menentang serangan teror pada 26 Nopember lalu. "Mengapa masyarakat Muslim India terus dituntut untuk membuktikan patriotisme mereka," katanya kepada PTI.Aktor Irfan Khan mengemukakan pernyataan belangsungkawa diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan agama untuk meneror pihak lain. Ia merasakan perlunya seluruh kaum Muslimin bersatu padu memerangi terorisme. Aktor dan sutradara Farhan Akhtar menyatakan rakyat India harus memerangi teror demi keamanan mereka sendiri. Sabana Azmi berpendapat serangan Mumbai telah membuat bangsa itu semakin dekat dan bersatu. Aktris Dia Mirza menyatakan mengenakan pita hitam akan memberikan kami sinyal yang menentang pemisahan komunitas dalam kelompok-kelompok berlawanan, sedangkan Sajid Khan menyatakan sekelompok orang tak bisa meneror pihak lainnya atas nama Tuhan.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008