Surabaya (ANTARA) - Mantan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin mengapresiasi adanya titik temu antara Pemerintah Kota Surabaya dengan bonek (suporter Persebaya) terkait diizinkannya Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai markas Persebaya untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim kompetisi 2020.

"Persebaya adalah klub sepak bola yang legendaris dan menjadi kebanggaan masyarakat Surabaya," kata kata Machfud Arifin kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Baca juga: Pemkot pastikan Surabaya tetap markas Persebaya

Ia berharap jika ada persoalan terkait Persebaya dan GBT dapat diselesaikan dengan cara komunikasi.

Purnawirawan polisi bintang dua yang juga maju sebagai Calon Wali Kota Surabaya di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya tahun 2020 itu mengatakan semua perbedaan pendapat memang seharusnya bisa dikomunikasikan dan dicari titik temu.

Ia berharap Persebaya dapat berlaga di Liga 1 2020 di Kota Pahlawan sehingga masyarakat Surabaya dapat menyaksikan tim kebanggaannya.

"Persebaya adalah milik masyarakat Surabaya. Jadi harus didukung untuk main di rumah sendiri dan bukan harus ke luar kota, bukan diamputasi," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Surabaya tinjau pembangunan lapangan baru di Stadion GBT
Baca juga: Pemkot Surabaya percepat proses pembenahan Stadion GBT

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Edi Santoso sebelumnya mengatakan berdasarkan hasil pertemuan, Persebaya tetap bisa main di Stadion GBT.

Namun, lanjut dia, penggunaan stadion berkapasitas 50 ribu penonton tersebut hanya bisa sampai akhir Juli 2020 dengan alasan pergantian rumput lapangan saat renovasi menjelang Piala Dunia U-20 tahun depan.

"Selama rumput belum diganti, Persebaya bisa main dan yang pasti silahkan tetap dengan penonton," kata Cak Edi.

Terkait penonton, kata dia, akan dibahas lebih lanjut tentang berapa kapasitasnya, sebab saat ada pemasangan kursi tunggal akan dikurangi jumlah kursi terpasang karena posisi yang belum sempurna.

Setelah Juli, Persebaya dipersilahkan bertanding di Stadion Gelora 10 November Jalan Tambak Sari Surabaya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020