Bandung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan banjir yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang terjadi sejak Kamis (23/1) telah menyebabkan 3.744 unit rumah, empat sekolah dan 17 tempat ibadah terendam air.
"Perkembangan terbaru hingga tanggal 24 Januari 2020 pukul 11 malam tadi, kerugian materil banjir di Kabupaten Bandung ialah berupa 3.744 rumah terendam, empat sekolah terendam dan 17 tempat ibadah terendam," kata kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu di Bandung, Sabtu.
Baca juga: BPBD kirim enam perahu ke lokasi banjir Kabupaten Bandung
Dia mengatakan banjir yang menerjang Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Rancaekek dan Kecamatan Majalaya menyebabkan 225 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman dan 18.636 warga terdampak banjir tersebut.
Baca juga: Banjir kembali melanda Kabupaten Bandung
Adapun ketinggian air di beberapa titik antara 10 cm hingga 1,7 meter.
"Untuk kondisi terkini tinggi muka air mengalami kenaikan sekitar 20 hingga 40 cm di beberapa lokasi dan Jalan Andir-Katapang masih tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat," kata dia.
Baca juga: 196 warga mengungsi akibat banjir di Kabupaten Bandung
BPBD Provinsi Jawa Barat, lanjut Budi, juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung melalui Call Center (022) 85872591 terkait dengan kejadian banjir.
"Kami juga masih mematau ketinggian tinggi muka air (TMA), lalu ada tim BPBD yang bersiaga di Posko Baleendah sebanyak 10 personil yang dipimpin oleh Kasi Logistik," kata dia.
"Kemudian ada petugas Pusdalops yang bersiaga sebanyak lima orang dan di shelter pengusian Dayeuhkolot ada petugas yang bersiaga sebanyak tiga orang," kata dia.
Terkait belum bisa dilalui Jalan Andir-Katapang oleh kendaraan bermotor, maka BPBD mengirimkan perahu karet empat unit, perahu fiber tujuh unit dan perahu almunium tiga unit.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020