New York (ANTARA News) - Harga minyak jatuh hampir 4 persen, Selasa, menyusul prediksi pemerintah AS yang menyatakan melambatnya perekonomian dunia akan membuat susutnya konsumsi minyak global pada tahun ini untuk pertama kali sejak awal dasawarsa 1980-an. Harga minyak mentah AS turun 1,64 dolar atau 3,75 persen dan ditutup pada posisi 42,07 dolar per barel, setelah sebelumnya sempat mencapai level rendah 41,83 dolar. Minyak Brent Laut Utara merosot 1,89 dolar menjadi 41,53 dolar per barel. Badan Informasi Energi (EIA) AS menyatakan pihaknya memperkirakan permintaan minyak global akan turun sebanyak 50.000 barel per hari (bpd) pada 2008 dan 450.000 bpd pada 2009. Bila ini terjadi, maka untuk pertama kalinya permintaan minyak turun sejak 1983. Prediksi EIA muncul saat badan itu merevisi pertumbuhan PDB global untuk 2009 menjadi turun 0,5 persen, merosot dari sekitar 1,8 persen pada bulan lalu. EIA memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 2,7 persen pada 2008. "Ramalan EIA terlalu optimis. Saya memeprkirakan terjadinya penyusutan permintaan yang signifikan, mengingat kondisi ekonomi global saat ini," kata Tom Knight, seorang pedagang pada Truman Arnold kepada Reuters.Kesuraman ekonomi semakin nyata, dengan terseretnya Jepang ke resesi yang lebih dalam pada kuartal ketiga, indikator ekonomi Eropa yang baru memperlihatkan penurunan di sana makin tajam dan Kanada menyatakan dirinya mengalami resesi. Krisis ekonomi global telah membuat harga minyak anjlok dari rekor tinggi di atas 147 dolar per barel yang dicapai pada Juli lalu, sehingga meningkatkan kecemasan di kalangan anggota OPEC. Para analis memperkirakan OPEC akan memangkas produksinya paling tidak 1 juta bpd ketika kartel itu bertemu pada Rabu depan di Aljazair, setelah menyepakati untuk memangkas pasokan dengan 2 juta bpd sejak September. "Minyak kini menjadi 'hitung mundur' bagi OPEC dan setiap orang memperkirakan mereka akan menyampaikan sesuatu yang besar, kemungkinan penurunan produksi sebanyak 1 juta hingga 1,5 juta bpd," kata Rob Lauglin, analis minyak senior pada perusahaan pialang MF Global di London. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008