India secara efektif menghentikan impor minyak sawit olahan dari Malaysia sejak awal Januari ....

Kuala Lumpur/New Delhi (ANTARA) - Indonesia sepakat untuk segera meningkatkan impor daging kerbau, gula, dan onderdil dari India setelah negara itu meningkatkan pembelian minyak sawit Indonesia di tengah perselisihan dengan pemasok saingannya Malaysia, dua sumber pemerintah India dengan pengetahuan langsung tentang hal itu memberitahukan kepada Reuters, Jumat (24/1/2020).

Minyak sawit Indonesia dan Malaysia merupakan 85 persen dari produksi minyak kelapa sawit dunia sementara India adalah pembeli minyak nabati terbesar. India secara efektif menghentikan impor minyak sawit olahan dari Malaysia sejak awal Januari sebagai balasan atas tuduhan Malaysia bahwa kebijakan India baru-baru ini mendiskriminasi kaum Muslim.

India adalah negara mayoritas Hindu, sedangkan Malaysia mayoritas Muslim.

Indonesia, penghasil dan pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia, diharapkan menjadi penerima manfaat terbesar dari perselisihan India dengan Malaysia. Minyak kelapa sawit Indonesia telah dijual dengan harga premium terhadap minyak Malaysia sejak India bulan ini membatasi impor minyak sawit olahan.

Baca juga: Luhut kenalkan inisiatif dukung sawit berkelanjutan di Indonesia

Para menteri perdagangan India dan Indonesia, yang ingin melipatgandakan perdagangan bilateral mereka menjadi 50 miliar dolar AS pada 2025, bertemu di Davos pada Kamis (23/1/2020) dan sepakat untuk mempercepat perdagangan di antara mereka, salah satu sumber informasi mengatakan.

"Ini adalah tujuan yang kami sepakati sebelumnya, sekarang prosesnya dipercepat," kata sumber India itu. Keduanya menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara dengan media.

“Mulai sekarang, mereka telah berjanji bahwa mereka akan membeli lebih banyak daging, gula dan suku cadang otomotif. Impor minyak sawit dari Indonesia akan meningkat dan ada banyak bidang di mana kita akan mengekspor lebih banyak."

Sumber menolak untuk memberikan angka.

Sebuah dokumen pemerintah India, yang dilihat oleh Reuters, mengatakan bahwa Indonesia telah "secara informal setuju" untuk menggandakan kuota tahunan untuk ekspor daging kerbau India menjadi 200.000 ton.

Perdagangan India-Indonesia bernilai 21,2 miliar dolar AS pada tahun fiskal terakhir yang berakhir pada Maret, 15,84 miliar dolar AS di antaranya terdiri dari pembelian India.

Menteri Perdagangan Indonesia Agus Suparmanto akan mengunjungi India bulan depan untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut tentang peningkatan perdagangan, menurut salah satu sumber pemerintah India.

Seorang juru bicara untuk kementerian perdagangan Indonesia tidak segera memberikan komentar. Seorang juru bicara kementerian perdagangan India tidak segera menjawab permintaan komentar.

Baca juga: Airlangga sampaikan pesan strategis industri sawit dalam WEF

Indonesia mengimpor 94.500 ton daging kerbau India senilai 323 juta dolar AS pada tahun fiskal 2018/19. Ini adalah pembeli daging kerbau India terbesar ketiga setelah Vietnam dan Malaysia.

Indonesia, bagaimanapun, membeli hanya 555 ton gula dari India tahun fiskal lalu.

"Mereka sekarang telah mengubah beberapa norma mereka untuk membiarkan lebih banyak gula India masuk," kata salah satu sumber. "Di bidang lain, ada proses diskusi yang berkelanjutan tentang pelonggaran peraturan atau standar, atau peningkatan kuota di bidang ini."

Penyulingan gula utama Malaysia mengatakan kepada Reuters pada Kamis (23/1/2020) bahwa pihaknya akan meningkatkan pembelian gula dari India, sebuah langkah yang menurut dua sumber di Malaysia adalah bagian dari upaya untuk menenangkan New Delhi di tengah perselisihan kelapa sawit.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020