Seorang petugas mobil keliling asal Jawa Barat, di Mina, Selasa mengatakan, sekarang kalau tersesat tunggu dan kumpul saja di pinggir jalan, nanti kalau ada mobil di bagian kaca depan dan belakang ada tanda merah-putih, naik dan akan diantar ke tempat tujuan.
Sehari sebelumnya, kepulangan jemaah dari melontar jumrah di Jamarat semrawut, banyak yang tersesat antara lain karena bentuk tenda sama, jemaah membludak dan pemandu (mursyid) tidak hafal lokasi.
Akibatnya, emosi antarjemaah terpancing, dan banyak jemaah yang selesai melontar jumrah pagi hari baru sampai ke tenda sore dan malam harinya.
Atas kejadian tersebut, penguruh KBIH Arrohmah Bandarlampung, H Rusdi Djamaran sangat menyesalkan, dan mengharapkan pihak Depag, pemerintah dan penyelenggara haji segera memperbaiki sistem penempatan dan pelontaran jumrah.
Misalnya, jangan mencari tempat yang terlalu jauh, tidak lagi menyiapkan petugas yang tidak paham medan dan tidak bisa berbahasa Indonesia atau setidaknya mengerti bahasa Inggris, karena yang ada sangat menyulitkan jemaah asal tanah air. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008