Tokyo, (ANTARA News) - Dua pekan menjelang perayaan hari ulang tahun ke-75, Kaisar Jepang Akihito menderita pendarahan dan peradangan perut yang diyakini akibat tekanan fisik dan mental.
Rumahtangga Kekaisaran Jepang, seperti di kutip Kyodo di Tokyo, Selasa, menyebutkan bahwa Kaisar kini sedang dalam pengawasan tim dokter kekaisaran.
Supervisor kesehatan Kaisar, Ichiro Kanazawa, mengatakan, Akihito menderita stress yang diduga kuat akibat tekanan fisik dan mental, menyusul serangkaian kegiatan kerajaan yang mesti dilakukannya sepanjang tahun ini.
Kanazawa juga telah meyarankan kaisar untuk mengurangi aktivitas kerajaan yang cukup padat dan sudah terjadwal hingga akhir tahun ini, termasuk perayaan HUT-nya yang ke-75 pada 23 Desember mendatang.
Berdasarkan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada Rabu, pekan lalu, menunjukan bahwa Kaisar menderita radang di bagian perut (erosive gastritis) sekaligus pendarahan (hemorrhagic gastritis) yang cukup akut.
Pada Januari 2003, Akihito, pernah menjalani operasi penghilangan kanker prostat.
Kaisar Akihito lahir pada 23 Desember 1933, dan merupakan kaisar Jepang ke-125 (yang memerintah sejak 1989), menggantikan ayahnya kaisar Hirohito yang meninggal dunia 7 Januari 1989.
Pada 10 April 1959, dia menikah dengan Michiko Shoda (lahir 24 Oktober 1934), anak perempuan Shoda Hidesaburo, presiden komisaris Industri Tepung Nisshin. Perkawinan tersebut menerobos tradisi kerajaan mengingat Michiko bukanlah keturunan bangsawan.
Kaisar Akihito dan Ratu Michiko dikaruniai tiga anak, yaitu Pangeran Naruhito (putra mahkota-48 tahun), Pangeran Akishino (43) dan Putri bungsu, Sayako Nori (39). Semuanya telah menikah.
Semenjak naik takhta kekaisaran, Kaisar ini berusaha mendekatkan keluarga Kaisar dengan masyarakat Jepang. Ia aktif berkeliling ke 47 prefektur (semacam provinsi) di Jepang dan mengadakan berbagai kunjungan resmi kerajaan ke 18 negara. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008