Jakarta, (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa sore naik menembus angka Rp11.000 per dolar AS, setelah pemerintah AS dibawah pimpinan Barak Obama memberikan talangan dana kepada perusahaan besar AS yang mengalami kesulitan likuiditas.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp10.830/10.950 dibanding sebelumnya Rp11.600/11.700 atau naik sebesar 780 poin.

"Upaya Barak Obama mendapat respon positif pasar karena diperkirakan akan mengurangi tekanan krisis finansial global yang terjadi akhir-akhir ini," kata Direktur Utama Financ Corfindo, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, pemerintah AS telah mempersiapkan dana talangan (ball out) sebesar 700 miliar dolar AS untuk mendukung tiga perusahaan otomotif seperti General Motor yang kolap akibat krisis keuangan global.

Dana talangan sebesar itu sebelumnya dipergunakan kepada sebuah bank besar AS, City Bank yang mengalami kerugian besar, katanya.

Kondisi ini, menurut dia juga dimanfaatkan Bank Indonesia (BI) untuk segera masuk pasar dengan mengeluarkan stok dolar ASnya ke pasar domestik.

Akibatnya rupiah mengalami kenaikan yang cukup drastis, ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pelaku pasar optimis bahwa Obama berusaha menurunkan tekanan krisis keuangan global itu yang diperkirakan akan terjadi pada awal tahun 2009.

Karena itu gejolak krisis keuangan kemungkinan hanya akan terjadi sepanjang tahun 2009, ujarnya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008