Kita saling menghargai, begitu saja

Jakarta (ANTARA) - Bhineka Tunggal Ika tidak hanya sebuah slogan tapi bisa ditemukan secara nyata dan terlihat di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat.

"Yang kerja di sini banyak Muslim, selain penganut Buddha. Kami di sini kerja membantu mereka yang sembahyang, tidak masalah," kata Santaya, petugas yang bekerja di vihara yang dikenal juga dengan nama Kim Tek Le itu ketika ditemui di Jakarta, Jumat.

Bekerja selama 42 tahun di Vihara Dharma Bhakti, pria yang akrab disapa Taya itu merasa nyaman dan bahagia membantu umat bersembahyang menyembah Yang Mahakuasa.

Pria asli Pandeglang, Banten itu sudah bekerja sejak 1978 di vihara tersebut mulai dari melukis gambar hingga kini menjadi pekerja tetap di Dharma Bhakti.

Baca juga: "Jakarta Imlekan" jadi hiburan warga pada jam pulang kerja

Baca juga: Pengunjung Klenteng Sin Tek Bio meningkat jelang Imlek 2571

Kepengurusan vihara berganti tapi Taya tetap setia membantu orang-orang beribadah di sana, dia bahkan sudah menghafal deretan nama dewa yang disembah sebagai bagian dari ritual menyambut Tahun Baru Imlek.

Pekerjaan dia tidak menghalangi Taya untuk beribadah shalat, bahkan pihak vihara selalu menyediakan takjil ketika Taya dan teman-temannya lain melaksanakan ibadah puasa. Toleransi beragama, kata dia, sangat nyata di sini.

"Yang penting di sini itu manusianya. Kita saling menghargai, begitu saja. Tidak usah susah-susah," kata dia.

Tak jauh berbeda dengan Taya, pekerja bernama Sutoyo juga mengatakan dia merasa senang bekerja selama 10 tahun di Vihara Dharma Bhakti.

"Puasa aja kita disediakan semuanya, bahkan yang di sekitar sini (Vihara Dharma Bhakti). Setiap bulan disediakan, hampir 200 takjil. Sudah biasa di sini," tegas Sutoyo.

Jika saatnya beribadah shalat Jumat, kata Sutoyo, maka pegawai Muslim akan bergantian dengan yang beragama lain. Begitu juga ketika saatnya Lebaran, mereka akan mengatur jadwal bekerja untuk mengizinkan Taya, Sutoyo dan pekerja lain untuk mudik.

Sutaya, pekerka yang paling lama bekerja di Vihara Dharma Bhakti di Petak Sembilan, Jakarta Barat, Jumat (24/1) (ANTARA/Prisca Triferna)

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020