Tokyo, (ANTARA News) - Industri otomotif Jepang yang berada di Amerika Serikat dan Kanada memperpanjang hari libur karyawannya untuk mengurangi jumlah produksi kendaraan di kawasan Amerika Utara, menyusul anjloknya penjualan mobil di Amerika Serikat.
Toyota Motor menambah hari libur di lima pabriknya yang berada di AS dan Kanada pada Januari mendatang, sebagai dampak dari krisis keuangan global, demikian laporan NHK di Tokyo, Selasa.
Sesungguhnya perusahaan otomotif tersebut telah menghentikan produksi kendaraannya selama dua hari di bulan Desember ini. Pabrik di California, yang khusus memproduksi kendaran jenis sedan kompak (compact car), dan nantinya mereka akan mendapat libur terpanjang, yakni selama sepuluh hari.
Sementara itu, perusahaan otomotif Jepang lainnya, Mitsubishi Motors, juga memutuskan menghentikan produksinya selama tujuh pekan di pabriknya di illionis pada pertengahan Februari mendatang.
Hal itu merupakan pertama kalinya dilakukan perusahaan otomotif Jepang sejak melakukan operasinya di AS pada tahun 1988. Penjualan mobil baru di negara Paman Sam anjlok sebanyak 20 persen sejak awal tahun.
Para analis mengemukakan, dengan situasi seperti sekarang sulit untuk memastikan sampai kapan penjualan mobil di AS akan terus merosot.
Perusahaan Jepang lainnya, Sony juga mengikuti jejak yang sama dengan mengurangi 8.000 pekerjaan yang berkaitan dengan bidang elektroniknya di seluruh dunia, agar bisa tetap menopang keuntungannya.
Kebijakan yang menyangkut sebanyak 160.000 karyawan itu akan diberlakukan pada akhir Maret 2010.
Pemerintah Jepang mengakui bahwa ekonomi Jepang menyusut 0,5 persen dalam kuartal ketiga tahun ini, tenggelam lebih dalam ke jurang sebuah resesi dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya.
Ekonomi terbesar Asia itu mengalami kontraksi 1,8 persen dalam basis tahunan pada tiga bulan hingga September, ketika Jepang memasuki resesi pertama dalam tujuh tahun terakhir dengan mencatat pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008