New York (ANTARA News) - Harga minyak menguat kembali, Senin, dari level di bawah 40 dolar pekan lalu, didorong oleh munculnya harapan atas paket stimulus yang luas dan penyelamatan industri otomotif AS serta berita OPEC mempertimbangkan untuk memangkas produksinya lagi.     Harga minyak mentah jenis light sweet untuk penyerahan Januari naik 2,90 dolar menjadi 43,71 dolar per barel pada sesi penutupan di bursa New York Mercantile Exchange (NYMEX).     Di London, minyak mentah Brent Laut Utara untuk pengiriman Januari melonjak 3,68 dolar menjadi 43,42 dolar di bursa InterContinental Exchange (ICE).     Sekalipun ekonomi dalam kondisi suram, pasar saham global meningkat tajam setelah presiden terpilih AS, Barack Obama, menjanjikan rencana investasi infrastruktur terbesar dalam setengah abad belakangan ini pada akhir pekan lalu dan Kongres memberikan sinyal untuk  menyelamatkan pabrik mobil Tiga Besar AS, yakni General Motors, Ford dan Chrysler dari kebangkrutan.     Harga saham menguat di seluruh dunia, dipicu harapan berbagai langkah itu akan mempercepat berakhirnya resesi.     "Para investor global tampaknya merasa terhibur dengan langkah jelas Kongres menuju penyelamatan industri otomotif dan komitmen presiden terpilih Obama atas stimulus ekonomi," kata John Kilduff, analis pada MF Global.     Para analis mengatakan penguatan itu didorong oleh ekspektasi OPEC akan memangkas outputnya pada akhir bulan ini.     "Harga minyak menguat, sehubungan OPEC kemungkinan besar akan memberikan tanggapan atas penurunan tajam harga minyak dengan menurunkan produksi pada akhir bulan ini," ujar analis Sucden, Michael Davies. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008