Islamabad (ANTARA News) - Pakistan menangkap seorang komandan senior kelompok yang dituduh India terlibat dalam serangan-serangan di Mumbai, kata sejumlah pejabat, Senin, sementara pemerintah berjanji tidak akan membiarkan wilayah negara itu digunakan untuk terorisme.
Zaki-ur-Rehman Lakhvi -- yang menurut laporan-laporan media India disebut oleh satu-satunya orang bersenjata yang selamat sebagai perencana utama serangan itu -- ditangkap bersama 14 orang lain selama penyerbuan terhadap sebuah kamp di wilayah Kashmir.
Pakistan melakukan penangkapan itu sebagai tanggapan atas tekanan internasional agar mereka mengambil tindakan terhadap Lashkar-e-Taiba, sebuah kelompok muslim terlarang yabng dianggap sebagai tersangka utama dalam serangan-serangan di Mumbai.
Para tersangka itu ditangkap pada Minggu malam dalam penyerbuan terhadap kompleks yang dikelola Jamaat-ud-Dawa, sebuah yayasan yang dikenal kalangan luas sebagai sayap politik Lashkar-e-Taiba, di luar Muzaffarabad, ibukota Kashmir yang diperintah Pakistan.
"Kemarin malam pasukan keamanan menyerbu sebuah kamp amal yang dibentuk oleh Jamaat-ud-Dawa... Limabelas orang ditangkap," kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.
Lashkar-e-Taiba dibentuk untuk memerangi kekuasaan India di Kashmir dan memiliki hubungan masa lalu baik dengan intelijen Pakistan maupun Al-Qaeda.
Kelompok itu, yang namanya berarti "Tentara Saleh", termasuk dalam daftar teroris yang diawasi AS dan dilarang di Inggris dan sejumlah negara lain Barat, serta di Pakistan.
"Penyerbuan itu dilakukan untuk mendapatkan rincian mengenai kegiatan-kegiatan kelompok tersebut di Kashmir setelah tuduhan-tuduhan oleh India bahwa LeT (Lashkar-e-Taiba) menggunakan wilayah Pakistan untuk pelatihan," kata seorang pejabat intelijen.
Penjelasan mengenai penangkapan itu diumumkan ketika pemerintah Pakistan melakukan pertemuan untuk membahas keadaan keamanan setelah serangan-serangan di Mumbai, pusat finansial India, yang telah membuat tegang hubungan antara kedua negara tetangga Asia Selatan yang berkekuatan nuklir itu.
Dalam pernyataan setelah pertemuan itu, pemerintah mengatakan bahwa Pakistan akan bekerja sama sepenuhnya dengan India dalam penyelidikan atas serangan-serangan tersebut.
Serangan 60 jam di Mumbai oleh gerilyawan muslim menewaskan 172 orang, dan India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka.
India dan Pakistan terlibat dalam tiga perang dan hampir terjerumus ke dalam perang keempat setelah serangan militan pada 2001 terhadap gedung parlemen India.
Dua dari tiga perang itu meletus karena masalah Kashmir. Laporan-laporan terakhir intelijen India menunjukkan kenaikan tajam dalam upaya penyusupan militan melewati garis pengawasan yang dibantu pasukan perbatasan Pakistan.
Kashmir, sebuah wilayah di kawasan pegunungan Himalaya, terbagi atas daerah-daerah yang dikuasai India dan Pakistan.
Kashmir India adalah satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.
Lebih dari 40.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.
Pemberontak Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.
New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pemberontak Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008