Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand itu, Gregoria takluk di tangan pemain unggulan pertama asal Jepang Akane Yamaguchi dengan skor 23-25, 14-21.
“Mungkin saya terlalu memikirkan hasil. Jadinya, semua bola yang harusnya bisa dikembalikan ke lawan gampang, malah out. Selain itu, kontrol saya juga kurang akurat,” kata Gregoria dikutip dari laman resmi PBSI, Jumat.
Baca juga: Thailand Masters 2020, Gregoria terhenti di perempat final
Memulai gim pertama, Gregoria dan Yamaguchi beradu ketat di lapangan. Namun, perempuan berusia 20 tahun itu mengaku masih kurang fokus dan kurang mampu menahan diri, sehingga tidak dapat meraih kemenangan pada gim pembuka tersebut.
“Di gim pertama, saya kurang fokus dan kurang bisa menahan diri. Saya inginnya cepat-cepat mematikan lawan, padahal seharusnya saya lebih sabar. Menghadapi pemain yang ulet seperti dia (Yamaguchi) memang tidak bisa buru-buru,” ujar Gregoria.
Karena tidak mampu memenangi gim pertama itulah, atlet jebolan klub bulu tangkis Mutiara Cardinal Bandung tersebut jadi tidak bisa bermain lepas saat masuk gim kedua.
Baca juga: Empat wakil Indonesia siap berlaga di perempat final Thailand Masters
Kegagalannya di gim pertama itu membuat Gregoria jadi terlalu memikirkan hasil di gim kedua, bukannya fokus ke pertandingan yang sedang dijalaninya.
“Pada gim kedua, saya bermain kurang lepas dan leluasa, karena kepikiran gim pertama yang kalah. Mental saya jadi lemah, sehingga sulit untuk keluar dari tekanan lawan. Kontrol bola saya juga jadi tidak bagus,” ungkap Gregoria.
Meski demikian, Gregoria mengaku akan terus memperbaiki kesalahan-kesalahannya dan terus meningkatkan performanya di lapangan, sehingga kedepannya bisa meraih hasil yang lebih baik lagi.
Baca juga: Shesar tak ingin lengah hadapi Qi di perempat final Thailand Masters
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020