"Kami akan segera realisasikan melalui pembangunan properti terpadu Grand Sagara sebagai tindak lanjut kerja sama kedua instansi pemerintah," kata Project DIrector PT PP Properti Suramadu, Satrio Sujatmiko dalam keterangannya, Jumat.
Satrio optimistis pembangunan properti terpadu di kawasan ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomii kawasan, khususnya di Surabaya Timur yang merupakan kawasan ekonomi baru Suramadu.
Satrio mengungkapkan PP Properti saat ini tengah memulai pengembangan proyek kereta gantung atau cable car yang merupakan bagian dari program CSR (corporate social responsibility) yang masuk dalam rancangan pengembangan infrastruktur Pemkot Surabaya.
“Pemancangan tahap satu ditargetkan pada akhir bulan ini. Masih menunggu kontraktornya. Paling lambat awal Februari lah. Kami berharap perkembangan oleh ini menjadi pemicu tumbuhnya lingkungan hidup modern di Timur Surabaya,” kata Satrio.
Direktur Realti PT PP Properti Tbk., Galih Santosa mengatakan di dalam Grand Sagara nantinya apartemen, hotel, perkantoran, ruang konvensi, dan pusat belanja yang akan dibangun di atas lahan seluas 5,6 hektar.
"Sebagai tahap awal kami akan bangun 1.040 unit apartemen dari tower pertama, dari rencana 14 tower yang akan kami bangun," kata Galih.
Galih optimistis mampu menggaet konsumen di kawasan ini apalagi harga yang ditawarkan sangat terjangkau hanya Rp17 juta per meter persegi.
Lebih jauh, ujarnya, kelas menengah atas di Surabaya itu sangat besar populasinya sehingga sangat potensial untuk menyerap proyek perdana yang hanya berjumlah 1.040 unit apartemen tersebut.
“Membeli apartemen Grand Sagara itu tidak hanya sebagai produk investasi tapi juga prestige karena proyek ini dikembangkan menjadi landmark Surabaya dengan tinggi kontruksi mencapai 50 lantai,” tuturnya.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020