Hasil kesepakatan, investor China menyetujui 80 persen tenaga kerjanya merupakan masyarakat Bangka Belitung, sementara sisanya tenaga profesional,
Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengapresiasi kesepakatan investor China yang berinvestasi membangun pabrik pengolahan pemurnian pasir silika dan solder powder di Kawasan Industri Sadai untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal guna bekerja di perusahaan tersebut.
"Hasil kesepakatan, investor China menyetujui 80 persen tenaga kerjanya merupakan masyarakat Bangka Belitung, sementara sisanya tenaga profesional," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan pada penandatanganan kerja sama antara PT Ration Bangka Abadi dan PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera, BUMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Xinyi Energy Glass yang merupakan perusahaan kaca terbesar di China tersebut juga disepakati Pemerintah China bersedia mendidik dan melatih tenaga kerja Babel untuk belajar bahasa dan teknologi.
Pendidikan dan pelatihan di China tersebut dilakukan saat tenaga kerja itu diterima bekerja di perusahaan tersebut untuk dikirim magang ke China. Jumlah tenaga kerja tiap tahun sedang dinegosiasikan.
"Kemungkinan 50 orang per tahun akan dikirim ke China. Ini bisa dimulai segera pada Juli 2020," ujarnya.
Baca juga: Perusahaan kaca terbesar China investasi di KIS Bangka Selatan
Ia berharap investasi ini dan keuntungan kedua belah pihak berjalan cepat. Tentunya hilirisasi industri ini dilakukan untuk nilai tambah perekonomian dan tenaga kerja asal Babel dapat bekerja dengan baik.
"Alhamdulillah, kedua belah pihak telah menyepakati persentase tenaga kerja yang digunakan dalam operasional pabrik pengolahan dan pemurnian pasir silika dan solder powder di Bangka Selatan, sehingga sangat membantu pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran di daerah ini," katanya.
Direktur PT Ration Bangka Abadi, Vindyarto Purba mengatakan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian pasir silika dan solder powder di Kawasan Industri Sadai Bangka Selatan ini akan dimulai Maret tahun ini.
"Saat ini beberapa administrasi perizinan sedang proses penyelesaian, khususnya terkait ketenagakerjaan yang harus memprioritaskan masyarakat Bangka Belitung untuk bekerja di perusahaan kaca terbesar di China tersebut," katanya.
Baca juga: Mendes PDTT sebut 100 desa kerja sama dengan China, kembangkan UMKM
Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020