Jakarta (ANTARA) - Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Buletin Sains China, kelelawar buah diduga sebagai pembawa virus corona dan sup kelelawar yang terkenal di kota Wuhan adalah perantaranya.
Kelezatan sup kelelawar dari kota Wuhan, China sudah terkenal di dunia. Sayangnya, kota Wuhan juga disebut sebagai tempat asal dari virus corona.
Para ahli kemudian percaya bahwa kelelawar buah kemungkinan adalah pembawa virus tersebut. Dalam laporan Buletin Sains China disebutkan para peneliti awalnya meremehkan kondisi virus ini karena dianggap mirip dengan pneumonia dan SARS, demikian dilansir Mirror, Jumat.
Hal ini semakin diperkuat dengan beredarnya sebuah video di dunia maya yang memperlihatkan semangkuk sup kelelawar yang terlihat tidak wajar.
Menurut laporan Daily Star, gambar tersebut dinilai aneh lantaran pada bagian wajah kelelawar terlihat menyeringai dengan bagian dalam perutnya yang kemerahan mengambang di antara kaldu.
Video lain juga memperlihatkan hal yang sama. Kali ini seorang gadis memasukkan salah satu kelelawar ke dalam mulut dan teman-temannya merasa ada yang aneh dengan kelelawar tersebut.
"Virus corona Wuhan bisa jadi berasal dari kelelawar tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui," ujar salah satu ilmuwan yang diterbitkan di South China Morning Post.
Sementara itu, Wuhan tempat asal virus telah dikarantina karena virus terus menyebar. Pemerintah lokal Wuhan mengatakan akan menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar dari kota. Pemerintah juga mendesak warga untuk tidak meninggalkan kota kecuali keadaan darurat.
Pemerintah China mengkonfirmasi ada 571 kasus virus corona dan 17 kematian. Sekitar 20 pekerja medis juga telah terinfeksi.
Profesor Neil Ferguson, direktur Pusat Penelitian Medis untuk Analisis Penyakit Infeksi Global, mengatakan perkiraan jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Wuhan adalah sekitar 4.000 jiwa.
Baca juga: Perawat India di RS Saudi terinfeksi virus corona
Baca juga: Ular atau kelelawar penyebar virus corona di China
Baca juga: Menkes: Waspadai riwayat perjalanan saat menduga gejala virus corona
Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020