Hadi, Marno, dan Sulis, ketiganya warga Tambaklorok ketika dihubungi di Semarang, Minggu, menjelaskan, jika abrasi tidak segera diatasi oleh pemerintah dikhawatirkan tanah pantai yang terkikis makin meluas, bahkan bisa dimungkinkan sampai ke permukiman warga.
Sementara Lurah Tanjungmas, Mardiyono, S.Sos membenarkan adanya abrasi di Pantai Tambaklorok akhir-akhir ini makin parah.
Akibat kerusakan pantai ini menyebabkan air rob masuk kepemukiman penduduk setempat dengan ketinggian antara 60 cm hingga 1 meter. Setidaknya ada 22 kepala keluarga di wilayah ini yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Mardiyono dan warga Tambaklorok lainnya berharap pemerintah pusat, Pemkot Semarang, dan Pemprov. Jateng segera membuat sabuk pantai paling tidak sepanjang 2 km dimulai dari pangkalan pelabuhan ikan hingga wilayah Tambakrejo.
Menurut beberapa warga Tambaklorok, jika tidak segera diatasi dengan pembuatan sabuk pantai, diyakini dalam waktu satu hingga dua tahun lagi kerusakan akan semakin parah lagi ketimbang saat ini.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008