AFP melaporkan, terpidana Sami Khodja (28) mengakui dua aksi permerkosaan namun membantah dakwaan pemerkosaan terhadap satu nenek lainnya.
Khodja mengaku aksinya "menimbulkan kebencian dan kengerian" dan menyebut perbuatannya itu "tidak termaafkan".
Saat pemeriksaan silang, Khodja mengaku tidak ingat banyak tentang keadaan ketika aksi itu dia lakukan pada November 2004. Khodja mengaku dia terlalu mabuk dan menggunakan Narkoba.
Dua korbannya meninggal sebelum persidangan yang berlangsung tiga hari itu dimulai.
Jaksa penuntut, Jean-Louis Bernadeaux, mengemukakan "fakta-faktanya sangat parah...hingga membuat orang sangat gemetar."
Bernadeaux menyebut luka di bagian pribadi korban sepanjang 12 sentimeter. Pembacaan putusan pengadilan menghabiskan waktu empat jam. Khodja juga kena wajib lapor dan kerja bakti selama tujuh tahun setelah bebas.
Dia ditahan sejak tahun 2006 sebagai tersangka pemerkosa satu nenek lainnya. Korban nomor tiga itu mampu mengingat Khodja.
Khodja memperkosa seorang nenek berusia 83 tahun terjadi pada tanggal 22 Agustus 2004 di rumah jompo di Boulogne-Billancourt, kawasan mewah di pinggir Prancis. Korban lainnya yang berusia 96 tahun diperkosa pada 11 November 2004 di rumah sakit Ambroise-Pare.
Tuduhan pemerkosaan terhadap seorang nenek lainnya gugur karena kurangnya bukti.
Di pengadilan, Khodja mengaku dia ditinggal pergi ayahnya saat berusia lima tahun. Dia mengaku tinggal dengan keluarga besar ibunya di Aljazair serta mengalami pemaksaan seksual saat masih sangat muda.Khodja juga mengaku putus sekolah dan pernah dipenjara dalam kasus Narkoba dan pencurian. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008
masak sudah sepuh tetep aja ....****
Yang muda dan cantik aja masih banyak
Lha kok nenek peot giginya aja pake gigi palsu kok masih nafsu
Wah...kimoi wa!