Kabul, (ANTARA News) - Pemimpin Taliban Mullah Mohammad Omar hari Minggu mendesak rakyat Afghanistan memboikot pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung tahun depan. AFP melaporkan, Omar menyatakan hal itu dalam sebuah pesan yang disiarkan menjelang hari raya Idul Adha. Tokoh gerilya bermata satu itu diburu pasukan internasional dengan imbalan hadiah penangkapan sebesar 25 juta dolar. Omar mengatakan para pemimpin Afghanistan tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dan ia menuduh Washington mengendalikan negara tersebut. "Jangan biarkan dirimu terkecoh pengumuman Pemilu yang tidak jujur ini. Aslinya, pemenang diputuskan Washington," tulisnya dalam e-mail. PBB menyatakan bahwa 400 warga sipil tewas dalam pengeboman yang dilakukan pasukan antara Januari hingga Agustus. Omar (49) adalah teman pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden. Taliban memerintah Afghanistan mulai tahun 1996 hingga 2001 saat digulingkan pasukan AS.Taliban sejak itu menjadi gerilyawan.Pemilu Afghanistan dijadwalkan berlangsung akhir 2009(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008