Bahkan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina memimpin langsung rapat pembentukan panitia Festival HAM ke-7 tersebut di Ruang Rapat Berintegrasi, Balaikota, Kamis.
Dalam rapat tersebut, selain pembentukan panitia juga dibahas tentang kesiapan lain terkait proses pelaksanaan event akbar tersebut.
Sebab, kata Ibnu Sina, jumlah peserta sekitar 1.200 orang dari berbagai daerah dan provinsi dan negara sahabat.
"Hingga harus kita siapkan jauh-jauh hari," paparnya.
Menurut H Ibnu Sina, saat kegiatannya nanti, setidaknya ada delapan isu HAM yang akan diangkat.
Delapan isu itu adalah, hak pilih, kota inklusi, pemajuan HAM, networking on human rights cities, perempuan dan anak, HAM masa lalu dan generasi millenial.
"Saya rasa tema-tema ini cukup mewakili, walaupun memang tetap harus sharing dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM)," tuturnya.
Demikian juga, lanjutnya, akan sharing dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhum HAM).
Sebab event ini akan mengawal isu-isu yang diangkat tidak hanya isu lokal tapi juga isu tingkat nasional bahkan isu internasional.
Persiapan pelaksanaan ini pun akan kembali dilakukan pemerintah kota pada 6 Februari nanti, hingga semuanya akan bisa rampung.
"Rapat lanjutan nanti kita sharing bersama KOMNAS HAM dan lermbaga swadaya masyarakat (INFID) Jember, yang melaksanakan HAM 2019," tuturnya.
Baca juga: "Human Rights City" dan gerakan membumikan HAM sampai akar rumput
Baca juga: Festival HAM 2019 dorong pembangunan daerah berkeadilan sosial
Baca juga: Rekor Muri tarian Bajul Ijo awali Festival HAM di Jember
Baca juga: 22 persen mahasiswa Unej terpapar radikalisme
Pewarta: Sukarli
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020