Pekan kedua setelah bencana, distribusi dilakukan dengan flying fox

Sukajaya, Bogor (ANTARA) - Penyaluran logistik menuju tiga kampung di Desa Cileuksa Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Jawa Barat, usai musibah longsor (1/1) terpaksa dilakukan dengan menggunakan sistem katrol atau flying fox.

"Pekan kedua setelah bencana, distribusi dilakukan dengan flying fox, sebelumnya menggunakan helikopter ketika jalan utamanya masih belum bisa diakses," ujar anggota Kodim 0621 yang bertugas sebagai TNI pendamping di Desa Cileuksa, Serka Alan Dahlan, Kamis.

Flying fox itu membentang di antara dua bukit yang akses jalannya terputus karena jembatan penghubung antara Kampung Cileuksa Desa dengan Kampung Ciparempeng terbawa arus Sungai Ciberang saat terjadi longsor besar.

Baca juga: Dua bukit dibelah untuk jalan utama menuju desa terisolasi di Sukajaya

Baca juga: Kepala BNPB sebut longsor di Sukajaya Bogor ibarat es krim meleleh

Alan mengatakan, flying fox tersebut dibuat dan dioperasionalkan oleh kelompok relawan. Dengan menggunakan flying fox, memangkas waktu pendistribusian logistik jalur darat. Pasalnya, akses jalan kaki untuk menyeberang sungai Ciberang membutuhkan waktu sekitar dua jam, belum lagi medannya seperti jalur pendakian gunung.

Setelah diturunkan dari flying fox di bukit Kampung Ciparempeng, logistik kembali diangkut menggunakan sepeda motor, waktu tempuhnya hampir setengah jam untuk sampai ke permukiman.

Sedangkan akses ke dua kampung lainnya yakni Kampung Cijairin dan Kampung Ciear lebih jauh lagi melewati Kampung Ciparempeng, Desa Cileuksa.

"Masih perlu menempuh waktu sekitar setengah jam ke Kampung Cijairin kalau menggunakan sepeda motor, dan sekitar setengah jam lagi untuk ke Kampung Ciear, kampung yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Banten," kata Alan.

Desa Cileuksa merupakan desa yang paling lama terisolasi di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, usai bencana besar longsor yang terjadi pada Rabu (1/1). Dari ratusan titik longsor di jalan-jalan utama Kecamatan Sukajaya, longsoran paling masif terjadi di akses jalan menuju Cileuksa.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020