Ketua ACT Sulsel Faizal Agunisman di Makassar, Kamis, menyampaikan bahwa program bantuan ini merupakan tahap awal dari bentuk kepedulian ACT terhadap dunia pesantren.
"Kita berharap ini adalah langkah awal untuk berbagi kepedulian terhadap pesantren-pesantren khususnya yang terpencil atau pelosok agar pembinaan terhadap santri selaku generasi penerus perjuangan Islam bisa terus berlanjut," ujarnya.
Ia mengatakan distribusi bantuan beras bagi para santri ini dilakukan setelah ACT menerima bantuan donasi dari para dermawan dan menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: ACT bantu beras 2 ton untuk pondok pesantren di Sulawesi Tengah
Baca juga: Jurnalis ANTARA raih juara Lomba Loyalis Kemanusiaan ACT 2019
Selain memberikan bantuan beras, tim ACT MRI juga berkesempatan berbagi motivasi bersama segenap santri dan pembina pondok, shalat berjamaah dan menikmati jamuan sederhana ala pesantren yang nikmat dan penuh berkah.
"Para santri ini adalah pejuang-pejuang Islam yang sedang menempuh pendidikan keagamaan di pesantren-pesantren. Donasi para dermawan kami salurkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
Faizal menyatakan program Beras untuk Santri Indonesia (Berisi) yang diinisiasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) sejak 22 Oktober 2019 silam, telah terdistribusi puluhan ribu kilogram beras ke berbagai pesantren di Indonesia.
Bantuan ini diperuntukan bagi pemenuhan pangan santri-santri, khususnya mereka yang belajar di pesantren pedalaman. Sebaran distribusi pun cukup luas. Pendistribusian beras menjangkau 22 provinsi yang meliputi 51 kota dan kabupaten.
"Sebanyak 77 pesantren telah mendapatkan bantuan beras dari ACT. Pesantren-pesantren ini tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku. Sampai saat ini, beras telah mencukupi lebih dari 12 ribu santriwan dan santriwati," katanya.
Video - Global Qurban ACT ajak muslim luaskan kebahagiaan berkurban
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020