Hal tersebut terungkap dalam acara Saresehan Rembug Pemilu yang diadakan oleh KPU Kudus, Sabtu (6/12).
Menurut salah seorang peserta dari BPD, Saputro menyatakan, siap membantu menekan angka golongan putih (Golput) di Kudus.
Untuk itu, dia berharap sosialisasi dapat dilakukan secara merata dengan melibatkan perangkat desa hingga tingkat RT dan RW.
Selain itu, proses pembelajaran politik bagi anak usia dini juga perlu dilakukan sebelum dia menjadi pemilih. "Setidaknya, mereka bisa memberi pengarahan kepada orang tuanya yang dinilai kurang paham dengan pemilu," jelasnya.
Ditambahkan Ali Ikhsan, perwailan dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kudus, menyatakan, kesiapannya mendukung pemilu dan menekan angka golput.
Ia juga berharap, dalam pemasangan alat peraga Pemilu nanti jangan hanya ditempatkan di kantor desa saja, melainkan di sejumlah tempat umum yang biasa dijadikan tempat berkumpulnya warga.
Dukungan untuk menekan angka golput juga muncul dari perwakilan Ormas Aisiyah, Ning Istadiyah, mengatakan, sebagai salah satu ormas yang mempunyai banyak pengikut pihaknya siap membantu sosialisasi pemilu.
"Kami juga akan memberikan dorongan mental kepada para anggota Aisiyah untuk mencoblos," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kudus, Gunari menyambut positif atas dukungan sejumlah ormas dan LSM.
"Proses sosialisasi akan kami maksimal meski segala faktot pendukungnya sangat terbatas," ujarnya.
Pasalnya, untuk pemasangan alat peraga pemilu kurang mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Padahal, di Kabupaten Jepara dan Pati KPU setempat mendapat bantuan dalam pemasangan alat peraga.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008