Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, tidak memiliki alat pendeteksi suhu badan untuk mencegah masuknya Virus Corona yang belakangan ini dikhawatirkan masuk ke berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya Dokter Willy Mambieuw di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis mengatakan pihaknya tetap optimistis bisa melakukan pencegahan masuknya Vrius Corona, walau tidak ada peralatan memadai.
"Itu tidak menjadi hambatan untuk kami melakukan pencegahan, walaupun dengan keterbatasan yang ada saat ini," katanya
Jayawijaya berpeluang menjadi tempat masuknya Virus Corono, tetapi untuk mengantisipasinya diperlukan peralatan di bandara untuk memonitor suhu tubuh dari setiap penumpang yang masuk maupun ke luar.
"Itu kan gejala awal adalah panas tinggi. Jadi semua pasien yang kami curigai masuk ke fasyankes dengan suhu yang sangat tinggi, kami patut waspadai," katanya.
Baca juga: Moeldoko sebut virus Corona belum masuk ke Indonesia
Willy Mambieuw mengatakan sedang mempersiapkan koordinasi dengan pihak karantina di Bandara Wamena untuk mengantisipasi masuknya virus tersebut.
"Kami lagi mau koordinasi dengan teman-teman karantina di bandara supaya mungkin teman-teman yang memfasilitasi untuk peralatan agar setiap penumpang masuk maupun keluar bisa discrening lewat alat itu. Jadi untuk wabahnya itu bisa kami cegah seminimal mungkin," katanya.
Baca juga: Alat pembaca suhu tubuh virus Corona dipasang di Bandara El Tari
Dokter Willy memastikan belum ada laporan dari puskesmas atau RSUD Wamena terkait temuan Virus Corona di daerah itu.
Baca juga: Kemenkes siap cegah kemungkinan penyebaran Corona di Indonesia
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020