Jakarta (ANTARA) - Para ahli di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Amerika Serikat (AS) segera mengusut keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dalam kasus peretasan ponsel bos Amazon, Jeff Bezos.
Baca juga: Tips hidup seimbang versi orang-orang terkaya di dunia
Pelapor istimewa di PBB, Agnes Callamard dan David Kaye, mendapatkan informasi mengenai kemungkinan keterlibatan Pangeran MBS di kasus tersebut, seperti dikutip dari Reuters.
Callmard dan Kaye menuliskan peretasan itu merupakan "usaha untuk mempengaruhi, jika bukan membungkam laporan The Washington Post tentang Arab Saudi". Jeff Bezos adalah pemilik The Washington Post.
Baca juga: Kepala keamanan: Saudi dapat akses ke ponsel CEO Amazon Bezos
Keterangan pelapor istimewa dari PBB tersebut didasari laporan investigasi forensik setebal 17 halaman dari FTI Consulting. Laporan tersebut dilabeli "rahasia sedang hingga tinggi", menyebutkan bahwa iPhone X milik Bezos diretas pada 2018 lalu.
Bezos mendapatkan video dari akun WhatsApp yang digunakan Pangeran MBS pada 1 Mei 2018. Beberapa jam setelah menerima video tersebut, ponsel Bezos berperilaku tidak normal, salah satunya pengiriman data meningkat 300 kali.
Amazon menolak berkomentar atas kasus ini, sementara Arab Saudi menyatakan tuduhan tersebut tidak masuk akal.
Ponsel Bezos, dalam laporan dari ahli PBB tersebut, diduga dipasangi spyware dari NSO Group asal Israel atau Hacking Team dari Italia. NSO membantah tuduhan tersebut.
"Kami tahu karena melihat cara perangkat lunak kami bekerja dan teknologi kami tidak bisa digunakan untuk nomor ponsel AS," kata NSO.
Kasus peretasan ponsel Jeff Bezos diduga berkaitan dengan pembunuhan wartawan The Washington Post Jamal Khasoggi, yang sejak lama mengkritik Arab Saudi dan Pangeran MBS.
Ponsel Bezos diduga diretas beberapa bulan sebelum pembunuhan Khasoggi pada Oktober 2018. CIA meyakini Pangeran MBS memerintahkan pembunuhan Khasoggi.
Pangeran MBS tahun lalu menyatakan dia tidak pernah memerintahkan pembunuhan Khasoggi.
Baca juga: Ketok palu, perceraian bos Amazon senilai 38 miliar dolar AS
Baca juga: Amazon targetkan kerja sama dengan Pentagon
Baca juga: Delapan pria miliki separuh kekayaan dunia, kata Oxfam
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020