Medan (ANTARA News) - Calon presiden (capres) dari kalangan muda bukan "harga mati" namun hanya sebuah usulan agar Indonesia memiliki pemimpin yang produktif, demikian Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring dalam Dialog Kepemimpinan Nasional di Medan, akhir pekan ini. "Berdasarkan penelitian, usia produktif itu antara 30-50 tahun," sambung Tifatul seraya menandaskan tidak ada usulan harga mati yang harus diterima semua kelompok, termasuk wacana capres usia muda. Usulan itu disampaikan hanya demi kepentingan bangsa dan negara agar kepemimpinan nasional berjalan maksimal karena dipimpin kalangan usia produktif serta didasarkan pada sejarah kepemimpinan nasional dan internasional yang umumnya dipimpin kalangan muda. Ia mencontohkan Soekarno yang menjadi presiden pada usia 42 tahun, Soeharto pada usia 44 tahun dan John F. Kennedy yang menjadi presiden AS pada usia 40 tahun. "Bahkan Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun." Meski demikian, PKS tidak ingin memaksakan persyaratan usia itu harus diterima karena jika semua ditetapkan `hitam putih` maka akan merepotkan para wakil rakyat nanti. "Kalau tidak mau capres `balita` atau bawah 50 tahun, terpaksa `artalita` atau di atas 50 tahun," katanya berseloroh. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008