New York, (ANTARA News) - Saham-saham AS berbalik melambung setelah merosot, Jumat, menyusul spekulasi bahwa pemerintah akan memperkeras usaha resesi.
Seperti dilaporkan AFP, indeks Dow Jones Industrial Average melompat 259,18 poin (3,09 persen) menjadi ditutup pada 8.637,09 dan indeks komposit Nasdaq terangkat 63,75 poin (4,41 persen) menjadi 1.509,31.
Indeks Standard & Poor's 500 menguat 30,85 poin (3,65 persen) menjadi berakhir pada 876,07.
Saham-saham blue-chip Dow, yang dibuka turun tajam, berbalik menguat sehingga menghapus penurunan lebih dari 250 poin dalam perdagangan yang ramai, dengan kenaikan dipimpin sektor finansial.
Sebelum pasar dibuka, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ekonomi AS kehilangan 533.000 pekerjanya pada November dan tingkat pengangguran meningkat menjadi 6,7 persen, tertinggi dalam 15 tahun.
Jumlah PHK jauh melampaui perkiraan para pengamat swasta 325.000, sementara tingkat pengangguran sedikit lebih baik dari konsensus estimasi 6,8 persen.
"Itu adalah berita buruk yang akan berdampak besar kepada sentimen konsumen dan semakin memperbesar kekhawatiran betapa dalam dan lamanya pelambatan saat ini," kata Patrick O'Hare dari Briefing.com.
Aksi pemerintah "memiliki pengaruh positif di pasar ekuitas ... untuk pertama kalinya tingkat mortgage bergerak turun," kata Owen Fitzpatrick, seorang analis Deutsche Bank.
"Kami heran dan senang kepada pasar saham yang dengan baik menangani berita-berita buruk ekonomi yang muncul menjelang laporan ketenagakerjaan hari ini dan laporan PHK ini," kata Fred Dickson dari DA Davidson & Company.
"Kami perkirakan laporan ini akan mengguncang para politisi di Washington mendorong untuk perlunya sebuah paket stimulus besar kedua dan aksi lanjutan untuk mencairkan pasar kredit."
Menurut Fitzpatrick dari Deutsche Bank, indeks "rebound" ketika penjamin asuransi Hartford Financial menaikkan prospek laba 2009.
Saham Hartford menguat lebih dari dua kali lipat, naik 102,36 persen menjadi 14,59 dolar AS, memicu rally tajam sektor finansial.
Penjamin asuransi Insurer MetLife bertambah 22,45 persen menjadi 30,76 dolar dan JPMorgan Chase terangkat 7,30 persen menjadi 33,35 dolar. Indeks perbankan S&P meningkat 7,86 persen.
Merrill Lynch naik 9,49 persen menjadi 13,04 dolar AS dan Bank of America naik 6,28 persen pada 15,24 dolar AS. Para pemegang saham kedua bank menyetujui BoA mengakuisisi Merrill untuk menciptakan bank AS terbesar berdasarkan aset.
Para investor mengabaikan berlanjutnya penurunan harga minyak mentah. Perusahaan minyak terkemuka, ExxonMobil, komponen blue-chip Dow terbesar, naik tipis 0,43 persen menjadi 76,60 dolar AS, dan raksasa alumuinum Alcoa naik 1,12 persen menjadi 8,15 dolar AS.
Di antara saham-saham yang jadi fokus, Boeing jatuh 6,79 persen menjadi 36,53 dolar AS setelah sebuah laporan mengindikasikan raksasa ruang angkasa itu menunda pengiriman pesawat terbang baru 787 Dreamliner sekurangnya enam bulan, hingga pertengahan 2010, menunjukkan bahwa perusahaan harus mengganti kerugian permintaan dari masakapai penerbangan kliennya.
Sektor teknologi, terutama terangkay oleh optimisme baru. Raksasa chip Intel naik 3,84 persen menjadi 13,25 dolar AS, Yahoo naik 4,08 persen menjadi 11,47 dolar AS, IBM menguat 4,07 persen menjadi 80,59 dolar AS dan Microsoft bertambah 3,46 persen pada 19,76 dolar AS.
Harga obligasi jatuh kembali setelah naik ke rekor tertinggi Kamis. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS bertenor 10-tahun naik menjadi 2,657 persen dari 2,570 persen pada Kamis dan obligasi negara bertenor-30 tahun naik menjadi 3,110 persen dari 3,084 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008