Singapura, (ANTARA News) - Komisi hak asasi manusia dan komisi pemilihan umum bukanlha prioritas bagi Singapura, kata perdana menteri negara itu, Jumat.
Ia mengatakan, tersedianya pekerjaan, keamanan dan masa depan bagi para warga Singapura adalah lebih penting ketimbang membentuk komisi-komisi.
"Dan saya pikir dalam semua langkah yang kami lakukan, termasuk soal hak asasi manusia, kami tidak jelek," kata PM Lee Hsien Loong kepada Asosiasi Koresponden Wartawan Asing di Singapura.
Tetangga Singapura yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina memiliki komisi nasional hak asasi manusia.
Komisi pemilihan Singapura, yang mempersiapkan pemilihan parlemen, berada di bawah kantor perdanna menteri.
"Saya tidak akan menganggap hal-hal ini sebagai prioritas mendesak yang mengkhawatirkan," kata Lee saat menjawab pertanyaan.
"Kami memiliki lembaga-lembaga dan komisi yang kami butuhkan," katanya.
Sejak merdeka 1965, Singapura telah tumbuh dari sebuah negara Dunia Ketiga menjadi sebuah pusat besar ekonomi Asia. Namun pengkritik mengatakan hal itu ada harganya, dalam bentuk pembatasan terhadap kebebasan berbicara dan kegiatan politik.
Singapura adalah anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang memiliki 10 negara anggota dan akan membentuk badan hak asasi manusia regional pada tahun depan.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008