Saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Kamis, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TC Hillers Clara Y Francis mengatakan bahwa sejak awal Januari 2020 RSUD TC Hillers merawat 156 pasien DBD dan dua di antaranya meninggal dunia.
"Dua orang pasien yang meninggal itu masih berusia anak-anak. Kedua anak ini positif meninggal akibat DBD," kata Clara.
Menurut dia, jumlah pasien DBD yang menjalani perawatan mengalami peningkatan tapi rumah sakit masih bisa menanganinya.
Ruang rawat inap rumah sakit, ia melanjutkan, masih bisa menampung seluruh pasien sehingga tidak ada pasien yang harus menjalani perawatan di lorong rumah sakit.
"Memang jumlah penderita yang menjalani perawatan meningkat sehingga kami membuka ruangan perawatan tambahan. Beberapa ruangan yang kosong dijadikan sebagai tempat perawatan bagi para pasien DBD," katanya.
Baca juga:
22.995 kader jumantik Surabaya dikerahkan antisipasi DBD
Waspadai penularan DBD pada anak selama masa pancaroba
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020