Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video mengenai makanan ringan rasa kelapa yang diklaim berisi pil pelumpuh beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp, baru-baru ini.
Video itu menampilkan gambar tangan seseorang yang sedang membuka kemasan camilan.
Kemudian, orang itu membelah produk camilan itu dan mengambil benda bulat yang disebut pil di dalamnya.
Bukan hanya menampilkan sebuah benda bulat di dalam campilan, video itu juga ditambahkan narasi "awas jangan biarkan anak jajan sembarangan".
Apakah benar terdapat produk camilan rasa kelapa yang mengandung pil pelumpuh itu?
Penjelasan:
Setelah ANTARA melakukan penelusuran, video tersebut sempat menjadi pembahasan warganet pada akhir Oktober 2019.
Video itu pun bahkan telah dibagikan oleh warganet di beberapa negara dengan narasi yang sama, yaitu camilan mengandung pil yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Luppo adalah merek makanan ringan berasal dari Turki, media pemeriksa fakta Turki bernama "Teyit" pada 8 November 2019 telah mengklarifikasi video yang diduga mengandung pil pelumpuh tersebut.
Media pemeriksa fakta asal Turki bernama "Teyit" pada 8 November 2019 telah mengklarifikasi video tentang camilan yang diklaim mengandung pil pelumpuh bermerek "Luppo" itu.
Perusahaan Turki yang memproduksi kudapan itu, Solen Cikolata, memberikan hasil penelitian di laboratoriumnya dengan informasi identifikasi dan pengemasan kue kelapa itu, termasuk tidak adanya pil pelumpuh seperti terdapat dalam video itu.
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) juga telah mengklarifikasi video yang tersebar luas itu.
BPOM menyampaikan produk asal Turki itu hanya dipasarkan di Irak dan negara lain kawasan Timur Tengah dan tidak terdaftar dalam data produk pangan impor di lembaga itu.
"Badan POM terus melakukan pengawasan terhadap produk pangan yang beredar untuk melindungi kesehatan masyarakat Indonesia," demikian imbauan BPOM yang dipublikasikan pada 20 Januari 2020 itu.
Klaim : Produk camilan rasa kelapa yang mengandung pil pelumpuh?
Rating : Hoaks
Baca juga: BBPOM Makassar musnahkan obat dan makanan ilegal senilai Rp1,4 miliar
Baca juga: Tujuh camilan sehat untuk mengatasi rasa lapar
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020
