Washington (ANTARA News) - Militer AS akan melakukan ujicoba "realistis", Jumat, atas sistem yang dibangun untuk melumpuhkan rudal jarak jauh yang kemungkinan diluncurkan dari Korea Utara atau Iran, Pentagon menyatakan. Latihan tersebut, yang dilakukan di Samudera Pasifik, merupakan yang pertama kali sejak September 2007 yang melibatkan upaya penyergapan oleh perisai AS tunggal terhadap rudal balistik jarak jauh. Boeing Company menjadi kontraktor utama bagi sistem itu, yang disebut pertahanan tengah jalan berbasis di darat. Sistem ini merupakan bagian temeng berlapis terhadap rudal yang boleh jadi membawa hulu ledak nuklir, biologis dan kimia. "Ujicoba ini juga realistis dalam arti jarak yang diambil, lintasan, kecepatan dan kerangka waktu, yakni sekitar 30 menit peluncuran rudal yang datang menyerang," kata Richard Lehner, jurubicara Badan Pertahanan Rudal AS, dalam jawabannya lewat email kepada Reuters. Presiden George W. Bush telah menyisihkan dana 10 miliar dolar per tahun pada segala aspek pertahanan rudal, pengeluaran tahunan termahal Pentagon bagi program pengembangan persenjataan. AS dan Rusia berselisih terkait rencana pemerintah Bush memperluas sistem yang dikelola Boeing itu ke Eropa Timur, dengan menggunakan penyergap dua tingkat yang berbasis di 10 silo di Polandia dan sistem radar yang terhubung dengan sistem itu di Republik Czech. Presiden terpilih Barack Obama, dalam laman internet miliknya, menyatakan dukungannya terhadap pertahanan rudal, namun akan menghindari penggunaan sumberdaya dari prioritas keamanan nasional lain "sampai kita merasa positif teknologi itu mampu melindungi rakyat Amerika". Hingga sejauh ini, sistem pertahanan inti yang berbasis di darat tersebut telah menghancurkan targetnya dalam enam dari sembilan ujicoba, demikian menurut badan Pertahanan Rudal AS.     Penyergap jarak jauhSecara keseluruhan, ada 36 rudal penyergap dalam 46 percobaan dalam seluruh unsur pengembangan tameng rudal itu, termasuk sistem yang berbasis di kapal dan jarak menengah, kata badan itu. Ujicoba Jumat akan menggunakan rudal penyergap jarak jauh dari Pangkalan AU Vandenberg, California, atas rudal dengan hulu ledak dummy yang diluncurkan dari Kodiak, Alaska. Rudal penyergap akan dipandu oleh empat sensor pelacak target, kata Pentagon. Lehner, jurubicara badan itu, memperingatkan cuaca di Kodiak kurang bagus dan diramalkan hujan akan turun.  (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008