Washington (ANTARA) - Sedikitnya 16 orang, yang menjalin kontak secara dekat dengan pria Amerika yang didiagnosis sebagai kasus pertama di AS pengidap virus corona, berada dalam pengawasan.
Mereka sedang diawasi sehubungan dengan penyakit itu, yang menyebabkan 17 orang di China meninggal dan membuat ratusan lainnya sakit, demikian diungkapkan pejabat setempat.
Pasien tersebut, seorang pria berusia 30 tahun, berada dalam kondisi baik dan mungkin segera diperbolehkan pulang dari rumah sakit di Everett, Washington, kata beberapa pejabat saat konferensi pers.
Tidak ada di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan si pasien yang menunjukkan gejala mengidap penyakit itu, kata Chris Spitters, pejabat kesehatan di Distrik Kesehatan Snohomish.
"Risiko terhadap masyarakat umum masih kecil," kata Spitters. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak akan heran jika jumlah orang yang diyakini telah melakukan kontak dengan pasien bertambah.
Pria tersebut jatuh sakit selama akhir pekan setelah pulang dari kampung halamannya di Wuhan, China, pada November dan Desember. Ia pada Senin (20/1) lantas didiagnosis terkena virus corona.
Virus tersebut, yang menyebabkan gejala pernapasan seperti flu atau pilek, disangkutpautkan dengan pasar makanan laut di Wuhan, kota terbesar di China tengah dengan populasi sekitar 11 juta orang. Sejak itulah akhirnya pasar tersebut ditutup.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban meninggal akibat virus korona di China mencapai 17 orang
Baca juga: Transportasi umum Wuhan ditutup jelang penetapan status darurat global
Bandara Husein Sastranegara pasang thermo scanner deteksi virus corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020