"Terkait sektor migas ada dua hal yang menjadi perhatian, yang pertama cara meningkatkan cadangan minyak dan yang kedua upaya meningkatkan lifting migas", ujar Dadan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Balitbang ESDM sampaikan hasil akhir uji jalan B30, ini rekomendasinya
Dalam mencapai target tersebut, lanjut Dadan, Badan Litbang ESDM salah satunya akan mendorong penerbitan regulasi berupa Peraturan Menteri ESDM untuk mengatur kegiatan penambangan minyak terbuka (open pit oil mining).
BLU Lemigas selama ini telah berperan dalam mendorong inovasi program kemigasan nasional, seperti B20 dan B30 serta rencana uji teknis B40/B50. Selain itu BLU Lemigas juga melahirkan inovasi yang menunjang produktivitas pekerjaan yang bermanfaat bagi sektor migas nasional, seperti Open Pit Oil Mining, Land Airgun, Absorben RTC (Research Technology Center), hingga Mobile Lab Biostratigraphy.
"Kami konsisten mengakselerasi temuan dan inovasi untuk membantu sekuat mungkin implementasi di sisi komersial," imbuh Dadan.
Baca juga: Balitbang ESDM : lampu tenaga surya hemat Rp300 ribu per bulan
Kepala PPPTMGB Lemigas, Setyorini Tri Hutami menyampaikan pihaknya terus berusaha meningkatkan mutu dan layanan, dengan memperhatikan aspek lingkungan, aspek keselamatan kerja dan aspek mutu.
"Saat ini, PPPTMGB Lemigas telah mengantongi ISO 17025:2017 untuk standar kompetensi laboratorium, ISO 9001:2015 untuk sistem manajemen mutu, ISO 14001:2015 untuk sistem menajemen lingkungan dan ISO 18001:2007 untuk keselamatan kerja," tambah Rini.
Migas merupakan salah satu komoditas yang masih memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Merujuk pada pendapatan negara tahun anggaran 2019, penerimaan migas mencapai Rp176,14 triliun atau sekitar 8 persen.
Baca juga: Balitbang ESDM uji alat pindai produksi batu bara KPC
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020