Jakarta (ANTARA) - Kasus penipuan (scam) berupa pesan yang didapatkan dari pihak ketiga yang tidak jelas seperti spam, tipuan (hoaks), dan pengelabuan (phishing) seakan bukan menjadi hal baru saat ini.

Aplikasi berbagi pesan WhatsApp melalui keterangannya membagi sejumlah tips keamanan dasar untuk mencegah ragam aksi penipuan siber yang berkeliaran di dunia maya, khususnya di WhatsApp. Berikut ulasannya.

Si Penipu

Penipu bisa muncul dengan berbagai wajah, bahkan dapat berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat yang mengaku sangat membutuhkan uang dengan menggunakan nomor yang tidak dikenal.

Langkah antisipasi pertama, perhatikanlah bahasa yang coba ditiru. Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa, cara mereka menjelaskan situasi, dan hal kecil lainnya yang membuat kita ragu.

Setelah mengetahui bahwa ini salah satu modus penipuan, WhatsApp mendukung kita untuk melaporkan dan memblokir pengguna tersebut dengan membuka chat > klik kontak atau nama grup > klik Laporkan atau Blok kontak.

Ilustrasi pengguna WhatsApp. (ANTARA/Shutterstock)

Si Pemberi Harapan

Dalam kasus ini, biasanya penipu mengaku sebagai pihak perusahaan atau brand yang meyakinkan bahwa kita memenangkan hadiah besar, atau menawarkan pekerjaan yang sebelumnya kita tidak pernah daftarkan.

Tujuan utama mereka yakni mencoba memperoleh informasi pribadi kita atau menipu untuk meminta uang.

Baca juga: Kasus penipuan saldo GoPay, Gojek minta konsumen dan pengemudi waspada

WhatsApp merangkum sejumlah karakteristik pesan "hadiah" ini, yaitu:

  • Mengandung kesalahan ejaan atau tata bahasa.
  • Meminta Anda untuk klik tautan.
  • Meminta Anda untuk membagikan informasi pribadi Anda (nomor kartu kredit, rekening bank, tanggal lahir, kata sandi).
  • Meminta Anda untuk meneruskan pesan.
  • Meminta Anda untuk mengklik tautan untuk "mengaktifkan" fitur baru.
  • Menyatakan bahwa Anda harus membayar untuk menggunakan WhatsApp.
Jika Anda menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal, segera hapus dan laporkan pesan tersebut. Jangan mengklik tautan atau memberi informasi pribadi apapun walaupun dengan imbalan hadiah.

Tautan yang mencurigakan

Ilustrasi tautan mencurigakan di WhatsApp. (ANTARA/HO/WhatsApp Indonesia)

Ketika tautan mengandung kombinasi karakter yang dianggap tidak umum untuk mengecoh penerima pesan agar mengklik tautan yang berbahaya.

Jika tautan ditandai sebagai tautan yang mencurigakan, Anda dapat mengetuk tautan tersebut dan pesan pop-up akan ditampilkan–menyoroti karakter yang tidak umum di dalam tautan tersebut.

Kemudian Anda dapat memilih untuk membuka tautan tersebut atau kembali ke ruang obrolan.

Sesuaikan Pengaturan

WhatsApp telah membuat beberapa kendali dasar yang dapat Anda sesuaikan untuk membantu Anda melindungi diri sendiri, mulai dari foto, hingga status.

Lebih lanjut, pengguna dapat mengendalikan siapa yang dapat menambahkan ke grup, serta memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah.

Untuk mengaktifkannya, buka “Pengaturan” lalu pilih “Akun” dan pilih “Verifikasi Dua Langkah”. Cara ini merupakan cara terbaik untuk melindungi data pribadi Anda.

Baca juga: WhatsApp tema gelap sudah bisa diaktifkan, begini caranya

Baca juga: WhatsApp akan punya fitur stiker animasi

Baca juga: Prancis: Facebook mestinya tidak beli WhatsApp

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020