Hal itu seperti ditegaskan Kepala Kantor Bank Indonesia Cabang Makassar, Rizal A. Djafara di Makassar, Kamis, Menurutnya, keempat jenis uang kertas tersebut diantaranya adalah pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu dan Rp10 ribu.
Dia mengatakan, penarikan keempat jenis pecahan uang kertas dilakukan untuk keluaran 10 tahun lalu yang dinilai sudah terlalu kusut.
Keempat jenis uang kertas tersebut, ungkapnya, adalah pecahan Rp10 ribu yang diterbitkan pada tahun 1998 dengan gambar Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhin, Rp 20 ribu tahun terbit 1998 dengan gambar Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara.
Kemudian, uang kertas Rp 50 ribu terbitan 1999 dengan gambar muka Pahlawan Nasional WR Soepratman dan Rp 100 ribu dengan gambar Pahlawan Proklamator Dr Ir Soekarno dan Dr H Mohammad Hatta yang berbahan "polymer".
Meski demikian, bagi masyarakat yang masih memiliki keempat pecahan tersebut, Bank Indonesia memberikan kesempatan untuk memanfaatkan keempat jenis uang ini sebagai alat transaksi.
"Pelan-pelan kami akan menarik keempat pecahan mata uang tersebut yang rata-rata merupakan keluaran tahun 1998 dan 1999 sebagai alat transaksi di masyarakat," ucapnya.
Ia menambakan, penarik keempat jenis pecahan tersebut juga akan dilakukan melalui tabungan milik masyarakat.
"Jadi masyarakat yang menabung dengan uang pecahan ini, nantinya akan digantikan oleh masing-masing bank dengan uang baru yang memiliki nilai yang sama, sebagai upaya untuk menarik uang keluaran 10 tahun lalu yang masih berada di tangan masyarakat sekarang ini," terangnya.
Hanya saja, Rizal mengaku, belum dapat memastikannya waktu penarikan pecahan uang kertas untuk Sulsel.
"Jelasnya keempat jenis mata ini akan ditarik secepatnya," ungkapnya. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008