Batam (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh mengatakan humas perlu merubah pola pikir publik terhadap hal-hal negatif mengenai Indonesia. "Transformasi paling pokok adalah pola pikir. Humas harus memainkan peran sebagai mesin transformasi pola pikir," kata Menteri saat membuka Konvensi Nasional Humas Perhumas Indonesia 2008. Selama ini, kata Menteri, banyak informasi dan pemberitaan yang hanya mengangkat kejelekan Indonesia. Padahal banyak potensi bangsa yang bisa diwartakan ke dunia melalui peran humas. Menurut Menteri, potensi bangsa merupakan modal utama membangun "branding" Indonesia. "Kalau image bangsa ini positif, semua hal yang beridentitas Indonesia juga akan positif," kata Menteri. Humas harus mempunyai ide-ide kreatif dalam menjalankan perannya sebagai mesin transformasi pola pikir, kata Menteri menambahkan. Di tempat yang sama, Ketua Umum Perhumas, Muslim Basya mengatakan Bangsa Indonesia harus mempunyai rasa percaya diri untuk membangun "branding"-nya. "Sudah hampir 10 tahun kita dibombardir oleh pemberitaan yang jelek, padahal banyak yang baik mengenai Indonesia," kata Muslim. Menurut dia, potensi yang dimiliki Indonesia antara lain luas wilayah dan jumlah pulau yang banyak, negara demokrasi nomor tiga terbesar, pasar terbesar di Asean dan dunia serta perekonomian dan keamanan yang semakin mantap. Kelebihan-kelebihan itu adalah modal utama Indonesia membangun "branding". Sementara itu Ketua Panitia KNH Heri Rakhmadi mengatakan Perhumas yakin para praktisi, akademisi dan konsultan yang bergerak di bidang humas mampu memberi kontribusi demi terwujudnya "brand" Indonesia yang kuat di mata dunia. "Kami mengharapkan bisa melahirkan gagasan dan pemikiran yang operasional bagi para praktisi public relations, pimpinan perusahaan, praktisi media massa dan para pemangku mandat di pemerintahan untuk saling bersinergi dan bersama membangun reputasi bangsa," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008