Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perindustrian mengumumkan satu dari empat motor China yang dirakit di Indonesia gagal menjalani uji publik karena kegagalan sistem pelumasannya.

"Kami telah melakukan uji publik kendaraan bermotor roda dua sejak 2002. Saat itu banyak sepeda motor impor yang kualitasnya tidak bagus sehingga banyak konsumen yang terkecoh karena harganya murah namun masa pakainya sangat rendah," kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan, Ditjen Industri Alat Transportasi dan Telematika, Panggah Susanto di sela pengumuman hasil uji publik kendaraan bermotor roda dua tahun 2008, di Jakarta, Kamis.

Pada 2002, Depperin menguji sekitar 38 unit sepeda motor dan saat ini totalnya sebanyak 86 unit yang telah diuji. Tahun 2008 ini, empat merek sepeda motor yang diuji adalah Nozomi, Mak, Dorkas dan Shamo.

Dari empat sepeda motor yang diuji, motor merek Shamo gagal menjalani seluruh bagian uji publik karena uji jalan terhenti setelah 139 km akibat kegagalan sistem pelumasan.

Kasubdit Pelaporan dan Informasi, Direktur Industri Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan, Ditjen Industri Alat Transportasi dan Telematika, Panggah Susanto menjelaskan uji publik meliputi lima jenis uji yaitu jalan, uji percepatan, uji jarak pengereman, uji unjuk kerja mesin dan uji ketahanan mesin. Pengujian dilakukan sesuai standar nasional dan internasional.

Industri sepeda motor Indonesia merupakan yang terbesar ketiga setelah China dan India. Populasi sepeda motor di Indonesia sekitar 35juta unit. Meski demikian, rasio kepemilikan motor di Indonesia masih rendah yaitu satu unit per delapan orang.

Besarnya pasar sepeda motor di Indonesia telah mendorong munculnya 38 perusahaan perakitan motor China pada 2002. Saat ini, terdapat 88 perusahaan yang memproduksi motor China dengan total produksi sekitar 40 ribu unit per tahun. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008