Jakarta (ANTARA News) - Ancaman bom terhadap Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Kamis siang, tidak membuat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) takut, bahkan mantan presiden RI itu menolak untuk dievakuasi.

"Jarke ae (biarkan saja)," kata Gus Dur seperti ditirukan stafnya, Bambang Susanto.

Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid yang berkantor di lantai satu gedung PBNU tidak beranjak dari kantornya.

Ancaman bom yang dilontarkan melalui telepon tersebut diterima staf Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK) NU, Lina, yang berkantor di lantai tujuh gedung PBNU.

"Saya terima telepon sekitar jam satu. Yang menelepon laki-laki," katanya.

Segera setelah ada ancaman tersebut, seluruh penghuni gedung delapan lantai tersebut berbondong-bondong turun dan berkumpul di halaman gedung.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008