Jakarta (ANTARA) - Penyerang anyar Persita Tangerang Evgeniy Budnik mengaku ketertarikannya bermain di Indonesia tak terlepas dari ajakan rekan senegaranya yakni Yevhen Bokashvili yang bermain untuk kesebelasan PSS Sleman.
"Ya, dia yang menyuruh saya datang ke Indonesia.
Katanya, di sini sepak bolanya bagus dan orangnya baik-baik," ujar Evgeniy, Rabu.
Evgeniy dan Yevhen merupakan pemain asing yang sama-sama berasal dari Ukraina. Keberadaan Yevhen akan membantu pemain yang memilih nomor punggung 90 ini cepat beradaptasi.
Baca juga: Persita lengkapi kuota pemain asing setelah datangkan Evgeniy Budnik
Meski begitu, kata dia, selain adaptasi budaya, cuaca menjadi salah satu faktor yang membuat ia membutuhkan waktu lebih banyak agar selalu bisa tampil dalam keadaan prima. Terlebih, perbedaan suhu di Ukraina dan Indonesia berbanding jauh.
"Agak sedikit panas untuk saya karena suhunya kan sangat berbeda dengan negara saya. Di negara saya suhunya sampai -10 derajat. Tapi saya sudah mempersiapkan diri untuk ini," katanya
Evgeniy optimistis bisa segera menyesuaikan diri dengan tim dan dengan suhu di Tangerang. Ia mengaku sudah terbiasa beradaptasi di tempat baru. Ia yakin, di Persita ia bisa menunjukkan permainan terbaiknya kelak.
Baca juga: Mateo Bustos bertekad bawa Persita finis di papan tengah
"Saya tidak tahu banyak tentang Persita sebelumnya tapi saya tahu kalau basis fansnya besar, sudah tahu soal pelatih juga. Semuanya saya cari tahu dari internet," kata dia.
"Semoga nanti permainan kami lebih baik dan banyak mencuri poin juga dan bisa menunjukkan permainan tingkat tinggi dan bisa mendapatkan dukungan dari penggemar," ia melanjutkan.
Budnik menjadi pemain asing terakhir yang dikontrak Pangeran Cisadane, setelah sebelumnya memperkenalkan Tamirlan Kozubaev, Eldar Hasanovic, dan Mateo Bustos. Dengan begitu Persita menjadi salah satu tim yang siap untuk menyongsong Liga 1 Indonesia musim 2020.
Baca juga: Persita ingin lengkapi seluruh pemainnya pada akhir Januari
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020