Singapura (ANTARA News) - Harga minyak kembali tenggelam di perdagangan Asia, Kamis, merosot di bawah 46 dolar per barel di pasar yang didominasi permintaan yang menurun dan berita ekonomi yang kurang menggembirkan, para analis menyatakan. Kontrak berjangka minyak utama pasar New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Januari, turun 82 sen menjadi 45,97 dolar. Kontrak tersebut, yang diperdagangkan pada level terendahnya dalam empat tahun terakhir, ditutup turun 17 sen pada 46,79 dolar di bursa New York Mercantile Exchange (NYMEX) Rabu. Minyak Brent Laut Utara untuk pengiriman Januari melemah 99 sen menjadi 44,45 dolar, mendekati level rendahnya di sesi pagi, setelah ditutup stagnan pada posisi 45,44 dolar, Rabu, di London. "Pasar ini sedang berupaya menemukan harga terendah," kata Ken Hasegawa, manajer desk energi pada perusahaan pialang Newedge Japan di Tokyo, kepada AFP. Tak ada faktor yang mendorong naik harga di pasar, yang menurut pendapat Hasegawa akan mencapai level 40 dolar per barel. Harga minyak telah anjlok sekkitar 70 persen sejak mencapai rekor tinggi 147 dolar pada Juli lalu, dipicu oleh semakin meluasnya pelemahan ekonomi global sehingga menekan permintaan, kata para analis. Kawasan euro, Jepang dan AS berada dalam resesi, data ekonomi AS yang lemah, Rabu, semakin menambah kekhawatiran atas permintaan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008