Bintang tenis Serbia itu hanya kehilangan tujuh game saat meladeni petenis peringkat 146 dunia itu dalam pertandingan selama 95 menit yang berakhir dengan skor 6-1, 6-4, 6-2 di Rod Laver Arena.
"Penghargaan untuknya yang berjuang sampai titik terakhir, set kedua cukup dekat," kata sang juara bertahan Australia Terbuka itu.
Baca juga: Djokovic nyatakan tak ada favorit juara di Australia Open 2020
"Mereka menjalani kondisi yang sulit, sangat berangin dan sulit untuk mengetahui ke mana bola mengarah. Servis saya banyak membantu keluar dari masalah ini."
Selanjutnya Djokovic akan menghadapi petenis Jepang lainnya, Yoshihito Nishioka, yang mengalahkan Dan Evans dari Inggris dengan tiga set.
Laga kali ini menjadi kemenangan ke-70 Djokovic di Melbourne Park dengan hanya delapan kekalahan, tetapi salah satu dari kekalahan itu adalah melawan petenis wilcard, Denis Istomin, pada putaran kedua tiga tahun silam.
Baca juga: Djokovic lewati putaran pertama, hujan ganggu Australia Open
Dengan keunggulannya dan pukulan-pukulan mematikan, Djokovic menutup set pertama hanya dalam 22 menit.
Petenis berusia 32 tahun itu kehilangan satu set dalam pertandingan pembukaan yang sulit pada Senin melawan Jan-Lennard Struff asal Jerman, dan kembali laga kali ini Ito berupaya keras menyamakan kedudukan di set kedua .
Petenis Jepang yang bertekad kuat menembus putaran ketiga Grand Slam untuk pertama kalinya, berupaya mengurangi tingkat kesalahan dan memaksa Djokovic bekerja keras menutup rapat lini pertahanannya.
Tetapi petenis Serbia itu mendapat break yang dia kejar di game sembilan tatkala Ito melepas pukulan forehand yang melebar dan selanjutnya dengan ace-nya Djokovic unggul dua set atas Ito.
Baca juga: Kohlschreiber mundur, Tsitsipas melaju ke putaran tiga Australia Open
Baca juga: Thiem melenggang ke babak kedua setelah dua kali gagal
Djokovic berambisi menjadi orang ketiga yang mampu memenangkan delapan gelar juara atau lebih di Grand Slam yang sama setelah Rafael Nadal (12 di Roland Garros) dan Roger Federer (delapan di Wimbledon).
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020