Jakarta (ANTARA) - Sejumlah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) telah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta untuk melaporkan kegiatan yang dilakukan dan tidak ingin memberi nasihat duplikasi.
"Yang pasti kami tidak ingin nasihat dan pertimbangan kami kepada Presiden itu duplikasi, tumpang tindih dengan instrumen lain yang dimiliki Presiden, apakah kementerian, lembaga, Mabes TNI, BIN, kemudian staf ahli Presiden," kata Ketua Wantimpres Wiranto ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Rabu.
Baca juga: Wantimpres akan selaraskan nasihat dengan program pemerintahan
Menurut dia, Wantimpres akan memberikan masukan yang berbeda dengan kementerian/lembaga.
Sejumlah nasihat yang diberikan tidak akan menggurui kepala negara/pemerintahan.
Wantimpres juga akan membantu menemukan kendala dalam birokrasi yang sebabkan kebijakan Presiden tidak terealisasi di lapangan.
Baca juga: Jokowi ungkap alasan pilih Wiranto pimpin Wantimpres
Mantan menko bidang Polhukam itu menjelaskan institusinya akan mengamati masalah aktual yang berhubungan dengan kebijakan Presiden.
Dengan demikian Wantimpres dapat memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden.
"Presiden kan ingin kami, tidak boleh dia berjalan linier. Nggak boleh berjalan 'alon-alon asal kelakon' tapi ada lompatan-lompatan sehingga negara ini atau rakyat Indonesia bisa ada akselerasi, sejajar dengan negara maju sehingga beliau juga sudah mencanangkan adanya penguatan SDM," jelas Wiranto.
Sejumlah anggota Wantimpres yang turut hadir antara lain Agung Laksono, Sidharto Danusubroto, Putri Kus Wisnu Wardani, dan Habib Lutfi.
Baca juga: Wiranto tegaskan dirinya tidak harus mundur dari Dewan Pembina Hanura
Baca juga: Wantimpres meminta masukan para akademisi UGM
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020