Kota Gaza (ANTARA News) - Polisi Palestina di bawah pemerintahan Hamas di Jalur Gaza hari Rabu membebaskan tiga wartawan yang dekat dengan partai Fatah saingan mereka, yang ditangkap lebih dari dua bulan lalu. "Ketiga wartawan itu telah dibebaskan," kata seorang jurubicara kepolisian Hamas kepada AFP. Pemerintah Hamas menyatakan, ketiga orang itu ditangkap karena menyiarkan "informasi bohong mengenai keadaan di Jalur Gaza". Wartawan-wartawan itu bekerja untuk situs berita yang dekat dengan partai sekular Fatah kubu Presiden Palestina Mahmud Abbas. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun lalu setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. Hamas menghentikan perundingan rekonsiliasi yang ditengahi Mesir dengan gerakan Fatah kubu Abbas pada November dan telah menyatakan, mereka tidak akan kembali ke meja perudingan kecuali jika pasukan keaman Abbas membebaskan para pendukung Hamas yang ditahan di Tepi Barat. Abbas memberi gerakan Islamis Hamas yang menguasai Jalur Gaza batas waktu hingga akhir tahun untuk memulai lagi perundingan dengan pihaknya atau menghadapi pemilihan umum baru. Hamas telah menolak ultimatum itu dengan mengingatkan bahwa undang-undang dasar Palestina tidak memberi Abbas wewenang untuk membubarkan parlemen sebelum masa tugasnya berakhir pada Januari 2010. Menurut undang-undang itu juga, masa tugas Abbas berakhir pada 8 Januari mendatang dan Hamas berjanji tidak menghormati lagi kekuasaannya setelah itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008