San Sebastian, Spanyol (ANTARA News) - Sejumlah orang yang diduga separatis Basque menembak mati seorang pengusaha di Azpeitia di wilayah Basque, Spanyol, kata polisi.Korban diidentifikasi sebagai Ignacio Uria Mendizabal (70), salah seorang pemilik sebuah perusahaan yang mengambil bagian dalam pembangunan jaringan kereta-api kecepatan tinggi yang telah mendapat ancaman-ancaman dari kelompok separatis Basque ETA.Dua orang menembak Uria Mendizabal di kepala dan dada ketika ia akan meninggalkan mobilnya di tempat parkir sebuah restoran dimana ia datang setiap hari untuk bermain kartu.Orang-orang bersenjata yang melakukan penyerangan itu kemudian kabur dengan mobil.ETA melancarkan sejumlah serangan kecil terhadap perusahaan-perusahaan yang ikut dalam pembangunan jaringan KA itu, yang dianggap kelompok tersebut mewakili kepentingan Partai Nasionalis Basque (PNV) yang berkuasa di wilayah itu.Uria Mendizabal adalah orang keempat yang diduga dibunuh oleh gerilyawan separatis Basque tahun ini.ETA dianggap bertanggung jawab atas kematian 850 orang selama kampanye kekerasan mereka yang telah berlangsung 40 tahun untuk mendirikan sebuah negara merdeka di Spanyol utara dan daerah-daerah di Perancis baratdaya.Kelompok itu diklasifikasi sebagai sebuah organisasi teroris oleh Uni Eropa dan AS.Perundingan perdamaian antara ETA dan pemerintah Spanyol dibatalkan pada Desember 2006 setelah serangan ETA terhadap bandara di Madrid yang menewaskan dua orang. Enam bulan kemudian, kelompok itu mendeklarasikan diakhirinya "gencatan senjata tetap" dan melancarkan serangan-serangan.Pada akhir Oktober, 28 orang cedera ringan dalam serangan bom mobil di sebuah universitas di Pamplona utara setelah Aspiazu menyerukan gelombang kekerasan baru.Sekitar 400 orang diungsikan dari bangunan-bangunan di dekat Universitas Navarra setelah ledakan tersebut, namun bagian lain dari perguruan tinggi itu tetap berfungsiseperti biasanya.Ledakan itu terjadi dua hari setelah penangkapan empat tersangka anggota kelompok ETA -- tiga diantaranya ditangkap di Navarra, demikian dpa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008