Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menekankan pentingnya pembangunan sarana transportasi yang terintegrasi.

Anies di DKI Jakarta, Rabu, mencanangkan pembangunan integrasi Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT Asean di simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Bangunan yang ada di belakang sana (Halte CSW Transjakarta) dan bangunan ini (Stasiun MRT Asean), dua-duanya adalah salah satu simbol kemajuan transportasi umum di Jakarta," kata Anies.

MRT dan BRT, keduanya menjadi kebanggaan bagi Ibu Kota Jakarta. Tapi selama ini perencanaan dan pembangunannya tidak memasukkan satu kata, yaitu integrasi.

"Sehingga ketika dibangun, bekerja sebagai unit sendiri-sendiri, padahal keduanya ada dalam satu badan yang sama, yaitu badan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (BUMD)," kata Anies.

Fasilitas integrasi yang disebut "Cakra Selaras Wahana" ini merupakan buah karya Biro Studio Lawang untuk mengintegrasikan koridor 1 dan 13 Transjakarta dengan MRT Jakarta.

Baca juga: MRT Jakarta proyek terbaik kerjasama Jepang-Indonesia
Baca juga: Perusahaan patungan KAI-MRT Jakarta akan lakukan studi komprehensif

Anies menekankan integrasi antarmoda harus menjadi kata kunci dalam menjawab setiap tantangan pembangunan sarana transportasi publik. Sebagai contoh, Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT Asean sehingga dapat menjadi pelajaran agar pembangunan tidak berjalan masing-masing.

Terlebih Transjakarta dan MRT merupakan BUMD yang berkoordinasi dan berkolaborasi bersama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar menjelaskan perkembangan pembangunan jembatan penghubung dengan panjang 145 meter telah selesai 66 persen. Direncanakan akan terbuka untuk publik dan mulai beroperasi pada 10 April 2020.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono menambahkan, fasilitas integrasi ini nantinya berfungsi sebagai pumpunan moda (transfer hub) yang menghubungkan dua moda transportasi massal utama Jakarta, yaitu Transjakarta dan MRT Jakarta.

"Fungsi utamanya adalah jembatan penghubung yang kami sebut sebagai ‘Cakra’ yang akan menghubungkan Moda Raya Terpadu dan bus Transjakarta," kata Agung.

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki JakLingko, sistem integrasi transportasi publik berbasis jalan raya dan kereta (mikrobus, Transjakarta, LRT Jakarta dan MRT Jakarta).

Dengan hadirnya infrastruktur terintegrasi ini, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang beralih dari pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi umum.
Baca juga: KAI-MRT Jakarta kucurkan Rp80 miliar untuk modal perusahaan patungan
Baca juga: KAI-MRT bentuk perusahaan patungan, Erick Thohir: Akhirnya terwujud

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020