Kuala Lumpur (ANTARA News) - Wakil PM Malaysia Najib Tun Razak mengatakan, ekspedisi ekstrem 7 benua 7 nilai dapat lebih mengeratkan hubungan Indonesia dengan Malaysia. Ia mengatakan hal itu dalam peluncuran ekspedisi ekstrem 7 benua 7 nilai, di Kuala Lumpur, Rabu malam, dimana salah satu kegiatannya, tiga warga Malaysia Salman Ali Shariati (11), Zahra Abdul Halim (17) dan Muhamad Muqharabbin Mokhtarrudin atau Qobin 26 Thn, akan berenang melintasi selat Malaka antara pulau Rupat hingga Port Dickson, Seremban sejauh 49 Km pada 30-31 Desember 2008. Setelah itu, pada pertengahan tahun 2009, mereka akan mengarungi Selat Inggris sepanjang 54 Km. "Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Ary Ginanjar yang telah menyumbangkan sebesar 200.000 ringgit (Rp640 juta) untuk ekspedisi ini. Saya berharap perusahaan dan pengusaha Malaysia mau menyumbang kegiatan ekspedisi ini yang akan membawa harum nama Malaysia," katanya. Hadir dalam peluncuran itu ialah pendiri ESQ Ary Ginanjar, wakil ketua MPR AM Fatwa, dan wakil Dubes RI untuk Malaysia Tatang B Razak. Dalam sambutannya, Najib mengakui bahwa pelatihan yang diselenggarakan oleh ESQ kepada para pejabat pemerintahan di Malaysia, BUMN, dan keluarga serta anak-anak di Malaysia banyak membawa perubahan pemikiran dan mental. "Dalam kegiatan ini juga menunjukan hal itu. Jika saya melihat adik Salman usia baru 12 tahun dan masih duduk di sekolah dasar sudah berani mengarungi Selat Malaka dengan ombak kuat dan Selat Inggris padahal badannya sangat kecil. Ini disebabkan karena kekuatan semangat dan mentalnya yang jauh melebihi dari fisiknya yang kecil," kata Najib. Menurut juru bicara ESQ, pelatihan ESQ baru dimulai tahun 2006 tapi kini sudah memiliki alumni sekitar 20.000 warga Malaysia. ESQ banyak diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Petronas, Sime Darby, Felda, dan juga instansi pemerintah Malaysia seperti departemen keuangan dan imigrasi. Dalam proyek ekspedisi ini, mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, wakil PM Malaysia Najib Tun Razak, dan Mukhriz Mahathir menjadi pelindung dan penyokong kegiatan ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008