Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Kenya sepakat untuk meningkatkan kerja sama antar negara berkembang dalam mengatasi krisis keuangan. Hal itu dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda seusai menerima Menteri Luar Negeri Kenya Moses Masika Wetang`ula, MP, di Gedung Departemen Luar Negeri Jakarta, Rabu. Selain membahas mengenai kerjasama bilateral untuk mengatasi krisis keuangan global, kedua menlu juga membahas kerjasama untuk meningkatkan "people-to-people contact", pelatihan anti terorisme, kerjasama antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Luar Negeri dengan Foreign Service Institute of Kenya (FSIK), pelatihan bagi pelari jarak menengah dan jauh (marathon), serta keinginan Kenya untuk mengirimkan tenaga pengajar Bahasa Inggris ke Indonesia. Sementara itu pada 2-3 Desember 2008 kedua pemerintah menggelar pertemuan pertama Komisi Bersama di Jakarta yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerjasama Dwipihak antara RI dan Kenya, oleh Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Luar Negeri Kenya, di Nairobi, Kenya, 19 Juni 2008 lalu. Kedua pemerintah sepakat untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral di berbagai bidang, antara lain di bidang kerjasama keamanan dan kepolisian, sistem pemilihan umum, perdagangan dan industri, keuangan dan investasi, pertanian dan perikanan, energi dan pengelolaan mineral, transportasi dan komunikasi, infrasturktur, pariwisata, serta kerjasama antar Kamar Dagang dan Industri. Dalam kerangka tersebut dan guna mengintesifkan kerjasama bilateral, Pemerintah Kenya telah memutuskan untuk membuka Perwakilan Diplomatik di Jakarta. Menurut rencana, pada 4 Desember 2008, Delegasi Kenya akan berkunjung ke Bandung dan melihat secara langsung industri strategis yang dimiliki Indonesia yaitu PT Dirgantara Indonesia dan PT. PINDAD. Di sela-sela kunjungan, direncanakan pula untuk mengunjungi Museum Asia Afrika.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008