Jakarta,  (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepi dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu, ditutup menguat tipis.

IHSG BEI ditutup naik tipis 1,168 poin atau 0,10 persen menjadi 1.192,526 dan indeks LQ45 menguat 0,258 poin atau 0,11 persen ke posisi 229,087.

Dalam perdagangan saham Rabu ini hanya terjadi 35.230 kali transaksi dengan hanya melibatkan 1,460 miliar saham dan nilai transaksi Rp864,275 miliar.

"Para pelaku pasar masih `wait and see` (tunggu dan lihat) atas keputusan Bank Indonesia (BI) apakah jadi menurunkan suku bunganya (BI-rate)," kata Analis Riset PT Panin Capital Gunawan, kepada ANTARA di Jakarta.

"Ekspektasi pasar memang turun, namun para pelaku masih ragu sehingga pasar sepi," kata Gunawan.

Kondisi inilah yang membuat beberapa saham sektor perbankan mengalami penguatan, diantaranya Bank Mandiri yang naik Rp60 menjadi Rp1.490, Bank BRI terangkat Rp100 ke posisi Rp3.200 dan Bank Danamon menguat Rp100 ke harga Rp2.650.

Namun sentimen ni tertahan oleh tekanan jual dari saham-saham sektor pertambangan, ungkap Gunawan.

"Beberapa saham sektor tambang menahan kenaikan indeks (BEI), terutama saham Bumi Besources (BUMI)," katanya.

Menurut Gunawan, terus turunnya harga komoditas telah mempengaruhi sektor tambang ini, karena bobotnya di BEI masih paling besar.

Indeks saham sektor tambang mengalami penurunan sebesar 9,708 poin atau 1,19 persen menjadi 807,836. Penurunan ini disumbang oleh anjloknya saham BUMI yang terkoreksi hingga batas maksimalnya (auto rejection) Rp80 menjadi Rp770 dan diikuiti oleh Tambang Batubara Bukit Asam turun Rp150 ke posisi Rp6.100 dan Indo Tambangraya melemah Rp50 ke harga Rp8.500.

Tekanan dari sektor tambang inilah yang membuat pasar saham BEI mengalami tekanan jual, dimana saham yang turun lebih mendominasi sebanyak 75 dibanding yang naik 56, sedangkan 51 stagnan dan 275 tidak aktif diperdagangkan.(*) 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008