"Perubahan kelas ini disebabkan persediaan kereta yang ada hanya untuk kereta kelas bisnis, sementara kereta kelas ekonomi tidak ada," kata Direktur Teknik Prasarana Ditjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan (Dephub), Hermanto Dwi Atmoko ketika uji coba ketiga kalinya di jalur Sukabumi - Bogor, di Stasiun Sukabumi, Rabu.
Selain itu, kata dia, pertimbangan lainnya harga tiket KRD kelas Bisnis sebesar Rp8.000/orang ini lebih murah dibandingkan dengan angkutan darat lainnya, seperti bus yang harganya mencapai Rp13.000.
Kereta yang dioperasikan adalah kereta rel diesel (KRD) Ekspres bermesin ganda yang sebelumnya dioperasikan di Yogyakarta - Solo dengan nama Prambanan Ekspres dan sekarang berubah nama menjadi KRD Bisnis Bumi Geulis.
Ia mengatakan, saat ini seluruh perbaikan sudah selesai dikerjakan dan kereta siap dioperasikan pada 15 Desember 2008 mendatang, yang rencananya akan diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal.
Ia mengatakan, kereta tersebut akan dioperasikan dalam dua kali pemberangkatan, yakni pada pagi hari dari Sukabumi ke Bogor dan pada sore hari dari Bogor Sukabumi.
"Itu untuk sementara saja. Namun, bila dalam perjalanan pengoperasian diperlukan penambahan ritasi, maka akan ditambah," katanya seraya mengatakan daya tampung KRD Bisnis Bumi Geulis sebanyak 400 orang.
Sementara itu, berdasar pengamatan ANTARA, di sepanjang jalur kereta yang sudah lama tidak dioperasikan itu, sudah banyak berdiri rumah-rumah penduduk yang berjarak tidak lebih dari dua meter dari rel kereta, terutama di daerah Batu Tulis, Parungkuda dan Cibadak.
Hermanto mengatakan, rumah-rumah tersebut secara bertahap akan dipindahkan ke lokasi lain, namun untuk saat ini, jalur kereta tersebut dinyatakan siap untuk dioperasikan.
Dengan menggunakan KRD ini, perjalanan Sukabumi-Bogor diperkirakan hanya memakan waktu 2 jam, sedangkan dengan angkutan umum lainnya, seperti angkot maupun bus, bisa memakan waktu 4 jam. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008