Jakarta  (ANTARA News) - Kurs rupiah  di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu sore, terus menurun hingga mencapai Rp12.150/12.300 dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp12.000/12.100 atau mengalami penurunan sebanyak 150 poin yang menunjukkan tekanan pasar makin kuat. "Kuatnya tekanan pasar pada sore terlihat dari penurunan mata uang Indonesia pada pagi hari yang hanya sekitar 100 poin," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu. Rupiah, menurut dia, ke depan masih akan tertekan karena gejolak krisis keuangan global yang terjadi saat ini cenderung makin menekan pasar. Meski demikian, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) masih tetap berusaha untuk menjaga rupiah agar tidak terpuruk, dengan melakukan kerjasama dengan bank sentral lainnya, katanya. BI juga, lanjut dia, akan tetap melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap perkembangan kegiatan bank-bank asing yang bermain valas di pasar domestik, ucapnya. Dikatakannya,  keterpurukan rupiah saat ini menunjukkan bahwa mata uang Indonesia sedangkan mencari titik equilibirium baru. Apalagi kemerosotan itu juga terjadi terhadap mata uang utama Asia lainnya. Karena itu, rupiah pada tahun depan diperkirakan sulit berada pada posisi Rp10.000 per dolar AS, sekalipun pemerintah melakukan kebijakan baru yang menopang pergerakan rupiah, ucapnya. Lebih lanjut ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2009 yang tumbuh sekitar 4,5 persen dibanding tahun ini yang mencapai 6,1 persen juga akan mendapat tekanan pasar. Karena itu, pemerintah akan berusaha untuk tetap menggerakkan sektor konsumsi rumah tangga dan pasar ekspor baru, khususnya di kawasan Timur Tengah, untuk mendongkrak ekonomi nasional agar tumbuh lebih baik, katanya. Indonesia, katanya, masih berpeluang tumbuh dengan baik, asalkan pasar domestik terus dijaga dan mengurangi impor, sehingga ekonomi tetap berjalan. Ekonomi nasional masih akan tumbuh asalkan masyarakat mau membantu pemerintah meningkatkan kualitas pasar domestik dan mengurangi impor, sehingga pertumbuhan pasar domestik akan semakin berkembang, ucapnya. (*)   

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008